Indonesia Prima Gandeng Rainmaking untuk Hubungkan Ekosistem Startup Indonesia-Taiwan
dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Prima dan Rainmaking Innovation Taiwan (Rainmaking) mengumumkan telah menandatangani Strategic Partnership Agreement (SPA) untuk menghubungkan ekosistem startup di Indonesia maupun Taiwan.
SPA tersebut dalam rangka kerjasama inovasi, investasi dan teknologi, antara Indonesia, sebagai negara yang menghasilkan unicorn terbanyak di Asia Tenggara dengan Taiwan, dan sebagai pintu masuk ke pasar Tiongkok Raya.
Baca juga: Startup Arutala Akselerasi Penerapan Metaverse Lewat Pelatihan Nakes Hingga Industri Pertambangan
Indonesia Prima adalah organisasi pendukung bisnis bagi para wirausaha Indonesia, mengakselerasi dan mengembangkannya untuk mencapai pertumbuhan optimal sehingga bisa memberikan impact positif bagi masyarakat.
Menurut Chief of Indonesia Economic & Trade Office (KDEI) Budi Santoso, dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia. Setidaknya ada dua faktor.
"Pertama, bonus demografi yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2045. Saat ini, kurang lebih 70 persen penduduk Indonesiaadalah usia produktif," tutur Budi dalam keterangannya, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Dapat Pendanaan Rp 74 Miliar, Startup Fintech UpBanx Raih Status Centaur Tercepat di Indonesia
Kedua, lebih dari 70 persen penduduk Indonesia terkoneksi dengan internet. Perpaduan antara luasnya akses informasi dan usia produktif dapat menjadi keunggulan komparatif bagi Indonesia untuk terus berkreasi dalam membuat produk halal dan mempromosikannya ke dunia luar.
Pendiri dan CEO Indonesia Prima Diah Yusuf mengatakan saat ini muslim kelas menengah mengkonsumsi rata-rata 2-20 dolar AS per hari, dalam industri makanan, pakaian, dan makeup.
"Bahkan perbankan syariah mendorong orang untuk bertransaksi dan konsumsi dalam jumlah yang besar, yang akan menghasilkan layanan baru dalam teknologi," ujar Diah.
Baca juga: Raffi Ahmad dan Nagita Suntik Dana Segar ke Startup UpBanx
Hal tersebut, lanjut Diah, berhubungan dengan roadmap ‘Indonesia 4.0’ yang diluncurkan pemerintah Indonesia, dengan prioritas lima pilar industri, meliputi industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, mobil, elektronik, dan bahan kimia di 500 kota di tanah air.
Melalui platform Indonesia Prima, ucap Diah, pihaknya akan membantu semakin banyak startup Indonesia yang berencana untuk memperluas bisnisnya ke luar negeri.
"Dan Rainmaking Innovation Taiwan akan menjadi partner penting bagi jaringan Taiwan, Jepang dan Tiongkok," ujar Diah.
Kerja sama antara Indonesia Prima dan Rainmaking Innovation Taiwan disebut Diah akan memberikan banyak dampak baik bagi kedua negara terutama untuk memperkuat kewirausahaan.
"Tentu saja untuk mendukung Sustainability Development Goals - SDG, nomor 17 Memperkuat sarana implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan” kata Diah.
Sedangkan, Manajer proyek bisnis internasional Rainmaking Josie menerangkan, ini adalah waktu yang sangat baik bagi investor Taiwan khususnya di bidang teknologi untuk mengetahui perubahan dan peluang.
"Dengan adanya Strategic Partnership Agreement ini, Taiwan juga dapat menjadi konvergensi dengan perusahaan di Jepang dan Tiongkok Raya” tutur Josie.