Kamis, 21 Agustus 2025

Gajian Cuma Numpang Lewat, Penghasilan Ludes Untuk Bayar Tagihan, Bagaimana Menyiasatinya?

Bagi para pekerja atau pun pengusaha, penghasilan atau gaji merupakan 'nyawa' kita untuk menyambung hidup.

Editor: Hendra Gunawan
Kompas.com
Ilustrasi Uang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bagi para pekerja atau pun pengusaha, penghasilan atau gaji merupakan 'nyawa' kita untuk menyambung hidup.

Dari penghasilan tersebut kita bisa menabung, berinvestasi, berasuransi atau mempersiapkan dana darurat.

Meski demikian, sering kali peghasilan kita ludes duluan untuk membayar tagihan rutin serta membeli barang yang kita inginkan saja tanpa semmpat menyisihkannya.

Ini lah yang disebut dengan siklus gaji hanya numpang lewat untuk membayar kebutuhan sehari-hari tanpa dapat disisihkan untuk ditabung maupun investasi.

Baca juga: Hendak Isi Pengajian, Habib Yusuf Alkaf Ditangkap atas Kasus Dugaan Asusila Anak di Bawah Umur

Siklus paycheck to paycheck ini tentunya memberikan dampak yang tidak baik bagi keamanan finansial di masa depan.

Contohnya timbul krisis finansial saat kejadian tidak terduga datang karena tidak memiliki dana darurat ataupun proteksi.

Harus bekerja hingga tua untuk memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.

Dikutip dari keterangan tertulis Lifepal.co.id yang diterima Kompas.com, sebagai platform marketplace asuransi, membagikan 3 tips menghindari siklus gajian yang cuma numpang lewat.

1. Evaluasi catatan pengeluaran

Buatlah catatan pengeluaran dan perhatikan atau evaluasi ke mana larinya pengeluaran Anda. Apakah sebagian besar uang tersebut lari ke kebutuhan pokok atau ke hal yang bersifat keinginan saja yang sebenarnya belum diperlukan.

Baca juga: Nasib Warga Kampung Miliarder di Tuban, Dulu Berbondong-bondong Beli Mobil, Kini Tak Ada Penghasilan

Jika ternyata lebih mengedepankan keinginan daripada kebutuhan maka harus waspada. Mulailah perbaiki arus kas atau cashflow Anda sedini mungkin.

Karena jika sampai tidak ada surplus di catatan keuangan Anda, sudah pasti tidak akan memiliki aset untuk ditabung, berinvestasi maupun proteksi guna mempersiapkan masa depan. Ibaratnya besar pasak daripada tiang.

2. Tambah pemasukan jika memang kurang

Setelah mengevaluasi pengeluaran ternyata ditemukan bahwa pemasukan memang kurang karena pengeluaran dan kebutuhan pokok atau wajib terlalu besar maka tambahlah pemasukan Anda.

Baca juga: Ajak Emak-emak Dapat Penghasilan Tambahan dengan Jadi Reseller di Marketplace

Seperti menambah pemasukan dengan mulai berbisnis, kerja sampingan, maupun meng-upgrade karir demi pekerjaan yang lebih baik.

Anda bisa memulai bisnis kecil-kecilan secara mandiri ataupun memanfaatkan situs maupun aplikasi pencarian kerja paruh waktu.

Selain itu, juga bisa meningkatkan kemampuan karir Anda dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi. Opsi lainnya, mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan di tempat yang menawarkan income (gaji) lebih tinggi.

3. Hindari "ngutang" untuk hal yang bersifat keinginan

Berutang tidak selamanya buruk, tapi berutang untuk hal-hal yang hanya bersifat keinginan sebaiknya dihindari.

Baca juga: Berpenghasilan Rp 100 Juta Sebulan dari Palsukan Merek Kasur, Pasutri di Tangerang Diciduk Polisi

Buat prioritas hemat finansial Anda, jangan sampai tertukar mana kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan semata. Mengurangi pengeluaran juga memerlukan kebijakan dengan cara mengurangi yang bersifat keinginan.

Setelah menghindari berutang, jangan lupa sisihkan pemasukan Anda untuk proteksi.

Setelah kebutuhan proteksi terpenuhi baru lah mulai berinvestasi.

Hal ini dilakukan agar aset yang sudah susah payah terkumpul tidak habis begitu saja saat ada kebutuhan darurat yang biasanya memerlukan dana yang tidak sedikit. Proteksi diri serta kestabilan finansial Anda dengan asuransi. (Ade Miranti Karunia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Cara Hindari Gaji Sekadar Numpang Lewat"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan