Senin, 18 Agustus 2025

Taiwan Mulai Masif Dirikan Sekolah Chip, Demi Lebih Banyak Cetak Insinyur Semikonduktor

Taiwan bersiap mendirikan 'sekolah chip' yang dikhususkan untuk melatih generasi selanjutnya menjadi insinyur semikonduktor

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
IST
Ilustrasi chip semikonduktor. Taiwan Mulai Masif Dirikan Sekolah Chip, Demi Lebih Banyak Cetak Insinyur Semikonduktor 

Perusahaan chip semikonduktor Taiwan, MediaTek mengatakan Taiwan tidak dapat lagi menunjang kebutuhan industri lokal, dan persaingan dengan perusahaan asing menyebabkan terpengaruhnya pengembangan bakat Research and Development (R&D) jangka panjangnya.

Mediatek tahun ini berencana untuk mempekerjakan lebih dari 2.000 karyawan R&D dan menggandakan jumlah produksi di musim panas.

Baca juga: Taiwan Ancam Beri Sanksi kepada Rusia, Bakal Batasi Peredaran Chip

Produsen chip semikonduktor Taiwan, United Microelectronics Corp juga berencana merekrut lebih dari 1.500 karyawan baru di Taiwan tahun ini, dan sedang berusaha memperluas saluran rekrutmen hingga ke luar negeri.

Pada bulan Mei tahun lalu, Pemerintah Taiwan berusaha membuka jalan untuk sekolah chip dengan mengeluarkan peraturan yang dapat memudahkan sekolah dan perusahaan berkolaborasi dalam bidang ini. Aturan yang lebih longgar, dapat memungkinkan sekolah-sekolah ini mendatangkan dana perusahaan dan meningkatkan gaji atau upah bagi karyawan dan pengajar di fakultas tersebut.

Selan mendapat pendanaan, perusahaan akan membantu sekolah chip untuk merancang kurikulum, mengirim eksekutif untuk memberikan seminar dan menyediakan ahli chip untuk memberi kursus dan saran proyek penelitian.

Dekan sekolah chip di National Cheng Kung University, Su Yan-kuin mengatakan saat teknologi chip berkembang pesat, untuk mempersempit kesenjangan antara apa yang dipelajari di sekolah dengan apa yang diterapkan di dunia kerja perlunya kerja sama dengan pelaku industri ini.

“Ada kesenjangan antara apa yang Anda pelajari dan apa yang Anda butuhkan untuk digunakan di perusahaan. Kami bekerja sama dengan industri, menghubungkan industri dan akademisi, sehingga mempersempit kesenjangan," ujar Su Yan-kuin

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan