Arnod Sihite: Koperasi Jadi ‘Soko Guru Ekonomi Rakyat’ di Era Penuh Tantangan
Arnod Sihite sebut koperasi jadi soko guru ekonomi rakyat, penguat solidaritas pekerja pelabuhan di era penuh tantangan.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tengah berfokus pada membangun pemerataan ekonomi melalui pengembangan unit koperasi dan UMKM.
Apalagi, makna koperasi sebagai ‘Soko Guru Ekonomi Rakyat’, sebuah istilah klasik namun tetap relevan menggambarkan peran koperasi sebagai pilar penopang ekonomi bangsa terutama di masa penuh tantangan.
Tak hanya itu, Koperasi telah lama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan ekonomi nasional.
Nilai gotong royong disebut sebagai warisan bangsa yang harus dilestarikan. Nilai tersebut menjadi energi utama bagi koperasi untuk tetap relevan dalam menghadapi dinamika ekonomi nasional.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum KSPSI, Arnod Sihite saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-V Induk Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (INKOP TKBM) Pelabuhan Tahun 2025 di Jakarta.
Dia menambahkan bahwa koperasi dapat menjadi wadah tumbuhnya empati, solidaritas, dan kepedulian antar sesama pekerja dan warga negara.
“Ketika kondisi ekonomi melemah, koperasi menjadi ruang penguatan sekaligus penyelamat bagi masyarakat,” ujar Arnod, dikutip Jumat (21/11/2025).
Arnod Sihite dikenal sebagai aktivis buruh . Dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Balitbang DPP Partai Golkar (2019–2024), mencalonkan diri sebagai Calon Caleg DPR RI dari Golkar pada tahun 2019.
Kemudian menjadi Caleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Partai Perindo 2 untuk daerah pemilihan Sumut 2.
Sederet pengalaman organisasinya diantaranya Anggota LKS Triparti Nasional under (2020–2023);
Ketua PPK Kosgoro 1957 ( 2021–2026) dan Ketua Umum Parsadaan Toga Sihite Boru Sedunia (PTSBS) perkumpulan keluarga Batak sedunia untuk periode 2024–2029.
Arnod juga meyakini melalui asas kekeluargaan dan semangat gotong royong, koperasi diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya.
Dia pun menyebut penguatan koperasi, khususnya yang berbasis pekerja pelabuhan seperti INKOP TKBM, dinilai sangat tepat dan selaras dengan arah kebijakan pemerintah.
“Lapisan masyarakat pekerja adalah kelompok yang membutuhkan sentuhan afirmatif. INKOP TKBM memiliki posisi penting karena langsung bersentuhan dengan pekerja sektor pelabuhan, yang selama ini menjadi tulang punggung distribusi barang nasional,” tegasnya.
Dengan sinergi koperasi dan program pemerintah, KSPSI yakin kesejahteraan para tenaga kerja bongkar muat bisa ditingkatkan lebih baik lagi.
Sumber: Tribunnews.com
| Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Telan Biaya Rp 1,6 Miliar |
|
|---|
| Buruh Ogah Terima Hitungan UMP 2026 dari Pemerintah, Kasih 3 Opsi, DKI Diminta Tetapkan Rp6 Juta |
|
|---|
| Pemerintah Perkuat Rantai Pasok Bahan Pangan di Koperasi Desa |
|
|---|
| Aksi Unjuk Rasa Buruh di Monas, Polisi Kerahkan 1.963 Personel Gabungan |
|
|---|
| Masih Ada Tujuh Koperasi Bermasalah, Kemenkop Ungkap Total Kewajiban Tembus Rp 23,9 Triliun |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.