Selasa, 26 Agustus 2025

Analis Sebut Tren Dedolarisasi Jadi Tantangan Baru, Ini Dampaknya ke Stabilitas Rupiah

Dedolarisasi adalah proses penggantian dolar Amerika Serikat (AS) sebagai transaksi mata uang, termasuk untuk perdagangan minyak dan komoditas lainnya

Penulis: Yanuar R Yovanda
freepik
Ilustrasi dolar AS. Kesepakatan pembelian migas dengan penggunaan mata uang lokal atau local currency, turut mengindikasikan munculnya petroyuan yang berpotensi meningkatkan ketegangan antara AS dan China. 

Sementara, likuiditas dolar AS di dalam negeri mengalami pengetatan seiring dengan capital outflow imbas agresifnya sejumlah negara maju yang menaikan suku bunga dan kenaikan rasio kredit terhadap deposito (LDR) bank yang merangkak naik.

Sesuai laporan OJK pada Mei 2022, LDR bank umum mencapai 87,79 persen atau naik dari realisasi akhir 2021 yang mencapai 78,39 persen, dan LDR bank BUMN lebih tinggi yakni 95,09 persen atau di atas batas 92 persen.

Meski demikian, Bank Indonesia memastikan bahwa likuiditas dolar AS masih aman, meskipun ada memang ada intervensi terkait nilai tukar rupiah yang menggerus cadangan devisa.

Namun, Nico menambahkan, stabilitas nilai tukar rupiah masih akan terus diprioritaskan dengan tetap memperhatikan mekanisme pasar.

"Kebijakan moneter yang memang berarah pada stabilitas terus diupayakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar agar sesuai dengan mekanisme pasar dan nilai fundamentalnya," pungkasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan