Rabu, 27 Agustus 2025

Awal Pekan, IHSG Diprediksi Menguat, Analis: Sudah Ada Kepastian Terkait Suku Bunga Acuan

Pergerakan IHSG diprediksi akan naik dengan rentang support-resistance di 7.145-7.215.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Pada perdagangan Jumat (23/9/2022), IHSG ditutup turun 0,56% ke level 7.178,58. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini, Senin (26/9/2022) diprediksi menguat.

Tercatat, pada perdagangan Jumat (23/9/2022), IHSG ditutup turun 0,56 persen ke level 7.178,58.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino memprediksi, IHSG akan naik dengan rentang support-resistance di 7.145-7.215.

Baca juga: IHSG Menguat Tipis 0,14 Persen Selama Sepekan

Sentimen utamanya berasal dari sudah adanya kepastian terkait kebijakan suku bunga acuan.

Pada pekan lalu, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points (bps), sesuai ekspektasi pasar.

Hal ini diikuti dengan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga sebesar 50 bps, di atas ekspektasi pasar.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan juga memprediksi IHSG akan menguat pada Senin (26/9).

Support 1 berada di level 7.158, support 2 di 7.141, resistance 1 di 7.205, dan resistance 2 di 7.235.

Secara teknikal, candlestick membentuk formasi bearish harami serta tertahan di resistance MA 5 dan MA 20 mengindikasikan potensi pelemahan.

"Pergerakan akan terbatas di awal pekan melihat Stochastic mulai mendekati area oversold," ucap Dennies.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan melihat, IHSG akan sideway untuk beberapa waktu ke depan. Kisaran support-resistance berada di 7.130-7.230.

Dari eksternal, IHSG dibayangi oleh meningkatnya kekhawatiran resesi, khususnya di AS seiring upaya agresif The Fed untuk menekan inflasi di AS. CNBC's September Fed survey menghasilkan 52% kemungkinan ekonomi AS memasuki resesi dalam 12 bulan ke depan.

Dari dalam negeri, keputusan BI untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps, lebih besar dari perkiraan pasar di 25 bps turut membayangi IHSG.

Baca juga: BI Diperkirakan Naikkan Suku Bunga Lagi Hingga Capai 5 Persen di Akhir 2022

Menurut Valdy, tekanan bagi BI untuk kembali menaikkan suku bunga acuan saat ini cukup besar.

Di samping potensi kenaikan inflasi, nilai tukar Rupiah cenderung tertahan di atas level psikologis Rp 15.000 per dolar AS sejak kenaikan suku bunga acuan The Fed di 22 September 2022.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan