Kamis, 4 September 2025

Badai PHK Mulai Bermunculan, Ini Data Kementerian Ketenagakerjaan dan Sri Mulyani Lakukan Monitoring

Pekerja terkena PHK dalam sembilan bulan pada tahun ini, atau hingga September 2022 mencapai 10.765 orang.

Dok. Jobplanet
Ilustrasi PHK. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat jumlah pekerja terkena PHK dalam sembilan bulan pada tahun ini, atau hingga September 2022 mencapai 10.765 orang. 

Diketahui, PT Fotexco Busana International dikabarkan sebelumnya telah melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya.

Menurutnya, Kementerian Keuangan juga akan berkoordinasi dengan kementerian lainnya seperti Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk melakukan monitoring.

"Kita tadi melihat ya terutama di sektor tekstil, kita menyampaikan bahwa fenomena ini akan terus kita monitoring secara spesifik bersama dengan kementerian/lembaga yang lain," ujar Sri Mulyani dalam konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (4/11/2022).

Hanya saja Sri Mulyani menanggapi, di tengah ramainya isu PKH massal tersebut, kinerja industri tekstil justru mengalami perbaikan.

Sebut saja untuk ekspor produk tekstil seperti pakaian dan aksesori rajutan mengalami kenaikan 19,4 persen secara tahunan alias year on year (YoY) hingga September 2022.

Sementara itu, produk aksesori non rajutan juga mengalami pertumbuhan 37,5 persen YoY, serta produk alas kaki tumbuh 41,1%.

"Jadi dalam hal ini kami melihat bahwa ekspor untuk beberapa produk-produk tekstil rajutan, non rajutan, maupun alas kaki masih cukup tinggi," katanya.

Oleh karena itu, Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan industri tekstil dengan menggunakan instrumen fiskal. Pasalnya, jika penyebab PHK tersebut dikarenakan ekspor yang menurun, malah berdasarkan data masih cukup baik.

Baca juga: Menkeu Siapkan Bansos Antisipasi Gejolak Ekonomi Sosial karena Gelombang PHK

Namun, dirinya masih akan melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga lain untuk mencari tahu penyebab badai PHK tersebut. Terlebih lagi, adanya fenomena relokasi pabrik memungkinkan menjadi pemicu badai PHK di industri tekstil.

"Ini masih akan kita perhatikan secara detail fenomena dari relokasi posisi manufaktur di Indonesia, terutama dari daerah yang upahnya tinggi ke daerah yang upahnya relatif rendah sehingga ini juga terlihat PHK di satu daerah namun muncul kesempatan kerja di daerah yang lain," tandasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan