Kamis, 11 September 2025

Mendag Zulkifli Hasan Jamin Harga Kedelai Akhir Tahun Ini Turun Jadi Rp11.000 per Kg, Minta Tak Demo

Kenaikan harga tempe dan tahu disebabkan oleh stok kedelai di dalam negeri yang semakin menipis, sedangkan realisasi impor kedelai juga melambat.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Menteri Perdagangan Zukkifli Hasan memastikan harga kedelai pada akhir tahun ini akan turun menjadi Rp11.000 per kilo gram (kg) dari saat ini di kisaran Rp14.000. Penurunan harga tersebut, karena pembelian kedelai sebanyak 35.000 ton dari Amerika Serikat (AS) sejak dua pekan lalu akan segera tiba di Indonesia. 

"Baru dua hari nggak ada tahu tempe," kata Sutopo saat ditemui di Kantor Pengelola Pasar Pademangan Timur mengutip Warta Kota.

"Masalah tempe tahu juga sampai hari ini pedagang kita belum dagang Pak karena harga kedelai yang mungkin mahal jadi saat ini mereka belum dagang," sambungnya.

Selain hilangnya komoditas tahu dan tempe, sejumlah kebutuhan pokok juga alami kenaikan jelang natal dan tahun baru.

"Sebelum Natal juga sebenarnya sudah ada kenaikan, setiap hari kita mendata sembako," ungkapnya.

Kondisi serupa ada di Pasar Modern Graha Raya, Kota Tangsel, tahu tempe langka.

Kalau pun ada itu adalah sisa produksi yang belum habis milik pedagang.

"Perajin mogok produksi, habis kedelai mahal, tak kuat harganya jika dinaikkan," ujar Asep, pedagang tahu tempe.

Kenaikan Hingga 100 Persen

Seorang pedagang sayur, Gidion (42) mengaku, kenaikan harga kebutuhan pokok berkisar 25-100 persen sesuai dengan jenis dan ketersediaannya.

Menurut Gidion, harga tomat dari awalnya Rp 10 ribu per kilogram kini mencapai Rp 20 ribu dengan kenaikan hingga 100 persen.

Baca juga: Mendag: Produksi Beras Nasional Kian Langka Jadi Alasan Impor Beras 500 Ribu Ton

"Ada kalau tomat hampir 100 persen, dari harga Rp 10 ribu sekarang jadi Rp 20 ribu," kata Dion saat ditemui di Pasar Pademangan Timur pada Rabu (7/12/2022).

"Kalau rawit juga sama ada sekitar 25 persen kenaikan, dari harga Rp 40 ribu sekarang ke Rp 50 ribuan. Kalau bawang sekarang masih standar minggu ini masih standar," sambungnya.

Dion menambah, kenaikan harga kebutuhan pokok hampir merata sekitar 25 persen untuk komoditas yang dijual di pasaran.

Sebagai pedagang, ia mengaku tak bisa mengantisipasi kenaikan harga tersebut dan hanya bisa pasrah dengan keadaan yang ada.

"Iya nggak bisa antisipasi kita hanya belanja aja setiap hari mau gimana lagi karena ini kan bareng nggak bisa disimpan harus habis sehari," ungkapnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan