Rabu, 27 Agustus 2025

Penguatan Pasar Domestik dan Hilirisasi Kunci RI Bertahan dari Ancaman Resesi 2023

Dalam jangka pendek, dia melihat penguatan pasar domestik termasuk kemudahan produksi di dalam negeri menjadi kunci pertumbuhan ekonomi

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo saat melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2022). Proyek bernilai sebesar USD 2,1 juta atau setara dengan Rp 30 trilliun tersebut merupakan kerja sama antara PT Bukit Asam, PT Pertamina, dan investor asal Amerika Serikat, Air Products. Proyek ini akan mengubah 6 juta ton batu bara menjadi 1,4 juta ton DME setiap tahunnya. Menurut Presiden Jokowi, hilirisasi batu bara menjadi DME akan bisa menekan impor elpiji yang mencapai kisaran Rp 80 triliun. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Laily Rachev 

Dalam kesempatan sama, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengakui dunia sedang mengalami fracture economy, di mana banyak negara lebih melihat kepentingan ekonomi dalam negerinya dibanding menjalin kerja sama multilateral, serta globalisasi mundur pasca pandemi Covid-19.

Untuk menggenjot ekspor, lanjutnya, pemerintah bisa memanfaatkan kondisi tersebut dengan menjalin kerja sama bilateral atau bersinergi dengan beberapa negara.

"Saya pikir ini kesempatan sangat baik untuk membangun hubungan bilateral, tidak perlu jauh-jauh, ada Vietnam, Filipina, Malaysia yang memuji-muji Indonesia. Itu bisa menjadi momentum kita bisa penetrasi ekspor produk-produk industri ataupun produk hilirisasi," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan