Jelang Ramadan, Akindo Pastikan Stok Kedelai Aman
Lebih dari 90 persen kebutuhan kedelai tersebut dipenuhi dari impor dan sisanya dari dalam negeri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) memastikan persediaan kedelai nasional memasuki bulan Ramadan aman.
Awal Februari 2025 ini persediaan stok kedelai nasional diperkirakan sebanyak 200 ribu ton, ditambah akan masuknya stok kedelai impor sebanyak 195 ribu ton, sehingga persediaan stok kedelai Februari mencapai 395 ribu ton.
Ketua Akindo Hidayatullah Suralaga mengatakan, persediaan stok itu cukup untuk memenuhi hampir 2 bulan kebutuhan perajin tahu tempe nasional.
Baca juga: Harga Beras, Kedelai hingga Cabai Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru 2025
"Terutama untuk persedian selama bulan puasa hingga lebaran Idul Fitri ” ujar dalam siaran pers, di Jakarta, Senin (10/2/2025).
Hidayat mengatakan, konsumsi kedelai nasional saat ini diperkirakan sekitar 2,6-2,7 juta ton per tahun.
Lebih dari 90 persen kebutuhan kedelai tersebut dipenuhi dari impor dan sisanya dari dalam negeri.
Berdasarkan data yang ada dan pengalaman selama ini, bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun sebelumnya tidak terjadi peningkatan kebutuhan kedelai dalam negeri, yaitu rata-rata 220 ribu ton per bulan.
“Bahkan berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) justru terjadi penurunan permintaan mencapai 30 persen," katanya.
Hal ini, kata dia dikarenakan sebagian perajin tahu tempe terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah mulai pulang kampung 2 minggu menjelang hari raya.
Hidayat menambahkan, para importir kedelai akan selalu memenuhi komitmen untuk menyediakan bahan baku kedelai sesuai kebutuhan perajin tahu tempe nasional.
Ia memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama 11 bulan pertama tahun 2024 (Januari - November) impor kedelai Indonesia mencapai 2,56 juta ton atau naik 23 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023, sebesar 2,08 juta ton.
Baca juga: Selain Kasus Impor Gula, Pegiat Antikorupsi Juga Soroti Impor Beras, Daging Sapi, dan Kedelai
Angka ini sudah jauh melampaui volume impor kedelai selama tahun 2023, yaitu sebesar 2,27 juta ton.
“Diperkirakan sampai dengan akhir tahun 2024, total impor kedelai dapat mencapai 2,7 juta ton,” ujarnya.
Hidayat menjelaskan, khusus untuk komoditi kedelai sampai saat ini Indonesia masih menganut kebijakan perdagangan bebas, yaitu mengikuti mekanisme pasar.
“Maka importasi kedelai ke Indonesia dilakukan oleh banyak perusahaan importir,” ujarnya.
| Swasembada Kedelai dan Gandum, Mentan Minta Bantuan Ahli dari Perguruan Tinggi |   | 
|---|
| Kronologi KA Harina Tabrak Truk Bermuatan Kedelai di Semarang, Sopir Truk asal Sukabumi Tewas |   | 
|---|
| KA Harina 96 Tabrak Truk Muat Kedelai di Kaligawe Semarang, Jalan Ditutup Sementara |   | 
|---|
| Petani AS Alami Krisis Besar, Pesanan Daging Babi dan Kedelai dari China Anjlok akibat Tarif Trump |   | 
|---|
 
							 
							 
							 
				
			 
    
                         
    
                         
    
                         
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.