InJourney Dorong Ekosistem Pariwisata yang Berkelanjutan
revitalisasi Grand Hotel De Djokja adalah bagian dari komitmen perseroan dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan
Ringkasan Berita:
- Transformasi hotel legendaris Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, menjadi Grand Hotel De Djokja.
- Grand Hotel De Djokja telah menjadi saksi milestone sejarah.
- Grand Hotel De Djokja berawal pada tahun 1911, dibangun oleh seorang arsitek asal Belanda.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mendorong ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, serta melestarikan warisan budaya seiring pengembangan ekonomi kreatif dan industri perhotelan modern. 
Pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang mempertimbangkan sepenuhnya dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan saat ini dan masa depan, demi memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan, dan masyarakat lokal.
Salah satu upaya Injourney menciptakan ekosistem pariwisata berkelanjutan dan melestarikan warisan budaya, melalui transformasi hotel legendaris Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, menjadi Grand Hotel De Djokja.
Baca juga: YIA Salurkan Bantuan TJSL InJourney Airports untuk Kembangkan Wisata Berkelanjutan di Pengger
Adapun transformasi ini berada di bawah naungan InJourney Hospitality atau PT Hotel Indonesia Natour, member dari InJourney.
Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat menyampaikan, revitalisasi Grand Hotel De Djokja adalah bagian dari komitmen perseroan dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan melestarikan warisan budaya seiring dengan pengembangan ekonomi kreatif dan industri perhotelan modern.
"Sebagai salah satu hotel pertama dan paling bersejarah di Yogyakarta, Grand Hotel De Djokja telah menjadi saksi milestone sejarah dan ikon arsitektur kolonial yang memadukan keanggunan gaya Eropa dengan estetika budaya Jawa," kata Christine dikutip Jumat (31/10/2025).
Melalui inisiatif strategis The Heritage Collection, kata Christine, perseroan berupaya mengembalikan keagungan masa lalunya dengan menghadirkan pengalaman baru yang memadukan heritage dan modern luxury, tanpa menghilangkan nilai-nilai autentik bangunan ini.
Baca juga: InJourney Airports Borong 27 Penghargaan Bergengsi ASQ Awards dari ACI
"Kami optimis, melalui revitalisasi ini dapat menghidupkan kembali semangat, narasi sejarah, kultural serta memperkuat posisi pariwisata berbudaya di tingkat nasional maupun global," paparnya.
Tentang Grand Hotel De Djokja
Jejak sejarah Grand Hotel De Djokja berawal pada tahun 1911, ketika hotel ini dibangun oleh seorang arsitek asal Belanda sebagai salah satu hotel termewah yang menjadi tempat persinggahan para pejabat, bangsawan, hingga tokoh-tokoh penting internasional.
Hotel legendaris ini telah menjadi saksi perjalanan sejarah bangsa dan mengalami beberapa kali perubahan nama menjadi Hotel Asahi (1942), Hotel Merdeka (1948), Hotel Garuda (1950), Natour Garuda (1975), Inna Garuda (2001), Grand Inna Malioboro (2017).
Kini, lebih dari satu abad kemudian, hotel bersejarah ini kembali ke nama aslinya, Grand Hotel De Djokja, sebagai bentuk penghormatan terhadap akar sejarah dan warisan budaya Yogyakarta.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
 
		Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
| VIRAL Video Avsec Adu Jotos dengan Sopir di Bandara Ngurah Rai, AP I Buka Suara |   | 
|---|
| InJourney Airports Yakin Penetapan Status 36 Bandara Internasional Bakal Perkuat Layanan Penerbangan |   | 
|---|
| Tercatat Ada 300 Ribu Pengunjung Saat Pesta Rakyat HUT ke-80 RI di Sarinah Thamrin Jakarta |   | 
|---|
| Majukan Pariwisata, InJourney Ajak Masyarakat Rayakan HUT RI dengan Kebersamaan di Sanur Bali |   | 
|---|
| BTN Siap Salurkan 5.000 KPR Subsidi untuk Karyawan InJourney Group |   | 
|---|
 
							 
							 
			 
          
							 
			 
				
			 
    
                         
    
                         
    
                         
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.