Super Holding Danantara
IHSG Melemah Pasca Pengumuman Danantara, Penasihat Khusus Presiden: Pasar Wait And See
Investor pasar modal kemungkinan sedang memastikan seperti apa ke depannya kinerja BUMN setelah Danantara beroperasi.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (24/2/2025) bertepatan dengan peluncuran Bandan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) ditutup melemah.
IHSG ditutup dengan dengan kehilangan 53,4 poin pada angka 6.749,6 kemarin. Sementara itu, pada perdagangan hari ini, Selasa (25/2/2025), IHSG melorot tajam pada sesi pertama.
Saat awal perdagangan IHSG sempat naik 13,3 poin atau 0,2 persen ke level 6.762, namun langsung merosot 2 persen pada 90 menit usai pembukaan pasar.
Penasehat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro, menilai perilaku pasar memang pada dasarnya wait and see.
Menurutnya, investor pasar modal kemungkinan sedang memastikan seperti apa ke depannya kinerja BUMN setelah Danantara beroperasi.
"Ya mungkin kita bisa melihatkan perilaku pasar itu kan memang sering wait and see ya, mereka mungkin ingin kepastian apakah dengan adanya danantara ini akan makin membuat performance BUMN itu makin baik," kata Bambang dalam acara Digital Economic Forum 2025, Selasa (25/2/2025).
Selain perilaku pasar yang wait and see, dia juga menilai adanya salah penanggapan atau mispersepsi.
Bambang mencontohkan, adanya kekhawatiran investor saham dalam pembagian dividen oleh perusahaan pelat merah.
"Misalkan perusahaan-perusahaan BUMN yang biasanya ngasih dividen yang cukup generous untuk investor, barangkali akan menurunkan, padahal saya yakin itu tidak menjadi bagian dari strategi," imbuhnya.
Baca juga: Danantara Tetap Bisa Diaudit oleh KPK dan BPK
Bambang menegaskan, kepentingan investor yang masuk ke pasar saham, tetap akan jadi perhatian dari seluruh perusahaan BUMN yang sudah melantai di lantai bursa.
Super Holding Danantara
Pembentukan Danantara Dinilai Langkah Berani Presiden Prabowo Subianto Reformasi BUMN |
---|
Rosan Roeslani Tegaskan Danantara Bakal Kelola Aset GBK |
---|
Ketua KPK Buka Suara soal Masuk Tim Komite Pengawasan dan Akuntabilitas Danantara |
---|
Pakar Hukum Tata Negara Sebut KPK Tak Perlu Masuk Kepengurusan Danantara untuk Pengawasan |
---|
KPK Masuk Kepengurusan BPI Danantara, Setara Institute Pertanyakan Independensi Lembaga Antirasuah |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.