Ramai-ramai Analis Prediksi Laju IHSG Hari Ini Kembali Menguat, Berikut Pilihan Sahamnya
Perdagangan hari ini, laju IHSG masih berpeluang menguat dengan support di 8.243 dan resistance di 8.292.
Ringkasan Berita:
- Kemarin IHSG ditutup menguat 111,20 poin atau 1,36 persen ke 8.275,08.
- IHSG masih akan dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten dan rilis data manufaktur Amerika Serikat.
- Data inflasi Indonesia tercatat sebesar 0.28% MoM dan 2.86% YoY di Oktober 2025.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (4/11/2025) kembali menguat.
Tercatat, kemarin IHSG ditutup menguat 111,20 poin atau 1,36% ke 8.275,08.
Sebanyak 353 saham naik, 291 saham turun dan 169 saham stagnan.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG masih berpeluang menguat dengan support di 8.243 dan resistance di 8.292.
"IHSG masih akan dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten dan rilis data manufaktur Amerika Serikat,” kata Herditya dikutip dari Kontan.
Baca juga: MSCI Update Bikin IHSG Terkoreksi, Investor Disarankan Pilih Emiten Berfundamental Kuat
Ia menyarankan, investor mencermati saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dengan target harga Rp 1.915 - Rp 2.100 per saham.
Kemudian, PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk (INKP) Rp 7.800 - Rp 8.200 per saham, dan PT Kalbe Farma (KLBF) Rp 1.310 - Rp 1.395 per saham.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich, Paskalis Tambolang menyampaikan, IHSG hari ini mampu bertahan di atas level MA5 dan MA20. Indikator A/D juga mengindikasikan terjadinya akumulasi.
“Sehingga, IHSG besok diperkirakan berpotensi melanjutkan kenaikan menguji level 8.300-8.350,” ucapnya.
Alrich menyarankan investor untuk memperhatikan saham Astra Motor (ASII), Petrosea (PTRO), Elnusa (ELSA), AKR Corporindo (AKRA) dan Surya Citra Media (SCMA).
Faktor Domestik
Selain dipengaruhi sentimen eksternal, penguatan IHSG hari ini terstimulus dengan data perekonomian Indonesia.
Optimisme akan membaiknya perekonomian domestik dan mengantisipasi kinerja pasar modal yang cenderung membaik pada akhir tahun, mendorong penguatan indeks.
Meskipun inflasi domestik di Oktober 2025 merupakan level yang tertinggi sejak April 2024, namun masih dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) di level 1.5%-3.5%.
Data inflasi Indonesia tercatat sebesar 0.28% MoM dan 2.86% YoY di Oktober 2025, meningkat dari masing-masing 0.21% MoM dan 2.65% YoY di September 2025.
| Bank Mandiri Terus Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham Jadi Sinyal Kekuatan Fundamental |
|
|---|
| BEI dan OJK Diminta Benahi Struktur Saham Free Float di Indonesia |
|
|---|
| Damri Buka Rekrutmen Staf Analis Pengembangan Usaha, Ini Syarat dan Cara Daftarnya |
|
|---|
| Pandu Sjahrir: Jangan Sampai Aturan Baru MSCI Rugikan Saham Fundamental Indonesia |
|
|---|
| Garap Proyek Strategis, Rukun Raharja Paparkan Strategi Pertumbuhan dan Transformasi Korporasi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.