Kamis, 11 September 2025

Super Holding Danantara

Hashim Ungkap Danantara Bakal Bantu Pembiayaan Pengembangan 103 GW Listrik

Dalam pengembangan 103 GW listrik, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) juga akan membantu pembiayaannya.

|
Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews
CITA-CITA - Pengusaha sekaligus adik dari Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, dalam acara Economic Outlook 2025 di Hotel Westin Jakarta, Rabu (26/2/2025). Dalam pengembangan 103 GW listrik, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) juga akan membantu pembiayaannya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Utusan Khusus Presiden bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengungkap bahwa Indonesia menargetkan pembangunan pusat-pusat pembangkit listrik dengan total 103 gigawatt (GW) selama 15 tahun ke depan.

Hal itu disampaikan Hashim dalam acara Economic Outlook 2025 di Hotel Westin Jakarta, Rabu (26/2/2025).

"Dalam 15 tahun ke depan bakal ada kebutuhan akan energi. Kementerian ESDM dan PLN merencanakan suatu program yang luar biasa besar 103 gigawatt," katanya.

Pria yang juga adik dari Presiden Prabowo Subianto itu mengatakan setiap tahunnya negara akan mengembangkan 7 GW pembangkit listrik. Adapun dari 103 GW, 75 persen akan berasal dari energi terbarukan.

Baca juga: Hashim: Danantara Merupakan Gagasan Orang Tua Kami 40 Tahun Lalu

Hashim menyebut sudah ada negara lain yang akan ikut membantu pengembangan listrik ini, yaitu Rusia.

Dalam pertemuan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei K. Shoigu dengan Prabowo beberapa hari lalu di Istana Merdeka, Hashim mengatakan Rusia akan ikut membantu.

"Pembicaraan antara delegasi Rusia dan Pak Prabowo dan tim itu juga termasuk nuklir. Kita mau bangun [pembangkit listrik tenaga] nuklir dan Rusia menawarkan salah satu proposal yang paling bagus menurut orang-orang teknis," ujar Hashim.

Kemudian, dalam pengembangan 103 GW listrik, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) juga akan membantu pembiayaannya.

Namun, kata Hashim, Danantara tidak akan menjadi investor tunggal dari proyek ini. Lembaga teranyar Indonesia itu akan berkolaborasi dengan penanam modal dari luar negeri.

"Jadi kalau bisa Danantara ini menjadi co-investor dengan investor luar negeri," ucap Hashim.

Menurut dia, Danantara perlu menjadi co-investor agar menjadi jaminan kepada investor luar negeri bahwa negara hadir ikut bertanggung jawab dalam proyek tersebut.

"Banyak sekali proyek-proyek ini. Ada hydropower, ada geothermal, ada solar, ada wind. Indonesia ini saya semakin optimis," kata Hashim. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan