Minyak Goreng
Setelah Elpiji Langka dan Pertamax 'Dioplos', Kini MinyaKita Disunat Isinya
Setelah kasus elpiji 3 kg langka dan isu Pertamax dioplos, kini minyak goreng MinyaKita isinya yang dikurangi alias disunat.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kebutuhan penting rakyat sempat menimbulkan kehebohan di tengah masyarakat.
Yakni soal elpiji 3 kg dan BBM Pertamax.
Setelah kasus elpiji dan Pertamax 'berlalu', muncul kasus lain.
Yakni soal minyak goreng murah MinyaKita yang isinya dikurangi 'disunat' diduga dilakukan produsen.
Berikut informasinya selengkapnya dirangkum Tribunnews.com, Minggu (9/3/2025):
Elpiji 3 Kg Langka
Awal Februari 2025 lalu, elpiji 3 kg seperti mendadak hilang di tingkat pengecer.
Antrean warga membeli elpiji 43 kg terjadi di sejumlah daerah terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Bahkan seorang ibu rumah tangga, Yonih (62), warga kawasan jalan Beringin, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten meninggal dunia pada Senin (3/2/2025), diduga karena kelelahan usai mengantre elpiji.
Kelangkaan elpiji diduga sistem baru yang ditetapkan pemerintah.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia buka suara.
Para pengecer dilarang untuk menjual gas elpiji 3 kg karena pembelian hanya bisa dilakukan di pangkalan atau penyalur resmi Pertamina.
Namun aturan itu dibatalkan.
Menteri ESDM malah terang-terangan mengungkapkan adanya permainan harga Elpiji 3 Kg di masyarakat.
"Laporan yang masuk ke kami ada yang mainkan harga, ini jujur saja. Harganya itu ke rakyat seharusnya tidak lebih dari Rp 5.000, Rp 6.000," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2/2025), dilansir Kompas.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.