IHSG Merosot hingga 6 Persen, Analis Sebut Akibat Banyaknya Sentimen Negatif dari Dalam Negeri
Dari sisi domestik, masih ada permasalahan terkait dengan tren pelemahan jumlah tingkat kelas mengenah di Indonesia.
Ia mengatakan, dalam jangka pendek pelaku pasar tengah menantikan keputusan Bank Sentral AS atau The Fed.
Pelaku pasar menantikan The Fed yang akan melakukan penetapan suku bunga acuan.
Untuk di Indonesia, pelaku pasar tengah menantikan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonsia (BI).
"Semestinya BI berani ya menekan suku bunga acuan karena rupiah berada di Rp 16.300-Rp 16.400. Tapi, di sisi lain, kita juga melihat spread antara suku bunga kita dengan inflasi ya, apalagi deflasi, itu sudah sangat jauh," ujar Nafan.
"Ya memang cadangan devisa kita kan sebenarnya masih memadai itu untuk menstabilkan rupiah. Seharusnya BI berani menekan suku bunga acuan. Apalagi kan devisa hasil ekspor SDA kan sudah diterapkan sejak 1 Maret," jelasnya.
Cara Daftar Antrean KJP Oktober 2025 Pangan Bersubsidi Pasar Jaya, Catat Jadwal dan Lokasinya! |
![]() |
---|
Fakta Baru Kematian Wanita Terapis di Pejaten Jakarta Selatan, Kerap Menyendiri Sebelum Tewas |
![]() |
---|
Polisi Tunggu Hasil Autopsi Kasus Kematian Terapis di Pejaten Jaksel, 15 Saksi Sudah Diperiksa |
![]() |
---|
Sesi Pertama IHSG Berakhir Menguat 0,53 Persen, Sebanyak 295 Saham Naik |
![]() |
---|
Peluncuran iPhone 17 Series Diramal Dongkrak Kinerja Saham Erajaya Group |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.