Rabu, 27 Agustus 2025

IHSG Merosot hingga 6 Persen, Analis Sebut Akibat Banyaknya Sentimen Negatif dari Dalam Negeri

Dari sisi domestik, masih ada permasalahan terkait dengan tren pelemahan jumlah tingkat kelas mengenah di Indonesia.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
IHSG DIBUKA MELEMAH - Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/3/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pada Senin (10/3) bergerak ke zona merah. IHSG berada di level 6.576,97, minus 59,97 poin atau melemah 0,90%. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ia mengatakan, dalam jangka pendek pelaku pasar tengah menantikan keputusan Bank Sentral AS atau The Fed.

Pelaku pasar menantikan The Fed yang akan melakukan penetapan suku bunga acuan.

Untuk di Indonesia, pelaku pasar tengah menantikan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonsia (BI).

"Semestinya BI berani ya menekan suku bunga acuan karena rupiah berada di Rp 16.300-Rp 16.400. Tapi, di sisi lain, kita juga melihat spread antara suku bunga kita dengan inflasi ya, apalagi deflasi, itu sudah sangat jauh," ujar Nafan.

"Ya memang cadangan devisa kita kan sebenarnya masih memadai itu untuk menstabilkan rupiah. Seharusnya BI berani menekan suku bunga acuan. Apalagi kan devisa hasil ekspor SDA kan sudah diterapkan sejak 1 Maret," jelasnya.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan