Senin, 25 Agustus 2025

Lima Faktor Penyebab Anjloknya IHSG Hingga 6 Persen Menurut Ekonom Wijayanto Samirin

Ekonom Wijayanto Samirin menganalisa ada 5 faktor pemicu anjloknya IHSG pada sesi pertama perdagangan pagi ini, Selasa, 18 Maret 2025.  

|
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PEMICU PELEMAHAN IHSG - Papan informasi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Pengamat ekonomi Universitas Paramadina Jakarta, Wijayanto Samirin menganalisa ada 5 faktor pemicu anjloknya IHSG pada sesi pertama perdagangan pagi ini, Selasa, 18 Maret 2025.   

Seluruh 11 indeks sectoral menyeret IHSG ke zona merah. Tiga sector dengan penurunan terdalam yakni IDX-Techno 12,46 persen, IDX-Basic 9,78 persen, dan IDX-Energy 6,24 persen.

Baca juga: BEI Hentikan Sementara Perdagangan Usai IHSG Turun 5 Persen

Seluruh saham di LQ45 memerah pada perdagangan sesi pagi ini. Adapun saham-saham top losers LQ45 yakni:

- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 23,23 persen ke Rp 595

- PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun 16,56 persen ke Rp 1.360

- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turun 9,94 persen ke Rp 290

- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 8,90 persen ke Rp 1.330

- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 8,64 persen ke Rp 2.220

Di sisi lain, pasar Asia-Pasifik menguat pada hari ini, mengikuti kenaikan di Wall Street, yang menguat setelah data penjualan ritel AS tampaknya meredakan kekhawatiran resesi.

Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin kenaikan di Asia, naik 1,93 persen karena pergerakan kuat di saham perusahaan teknologi raksasa seperti Baidu, yang naik 9,83 persen pada pukul 11:46 waktu setempat.

Sementara itu, CSI 300 di China daratan naik 0,15%, berbalik arah dari penurunan pada sesi sebelumnya.

Investor akan mencermati pasar Jepang, karena Bank of Japan memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari pada hari Selasa.

Bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap pada 0,5% saat pertemuan berakhir pada hari Rabu.

Pertemuan dua hari BOJ bertepatan dengan Federal Reserve AS, dengan yang terakhir juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Indeks acuan Jepang Nikkei 225 menguat 1,43?n indeks Topix yang lebih luas naik 1,41%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,17%, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,11?lam perdagangan yang tidak menentu.

Indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan datar, memangkas kenaikan dari awal sesi. Indeks acuan India Nifty 50 naik 0,45% pada pembukaan, sementara BSE Sensex naik 0,43 persen.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan