Aksi Ojek Online
Aplikator Ojek Online Tolak Keinginan Driver Ojol Diangkat Jadi Karyawan Tetap
Jika karyawan para pengemudi harus mengisi absen dan mengajukan izin jika tidak masuk, sehingga membuat mereka tidak fleksibel.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat aplikator ojek online (ojol) keberatan jika status driver ojol naik dari mitra menjadi karyawan tetap.
Hal itu terungkap dalam sesi diskusi antara Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dengan GoTo, Grab, Maxim, dan inDrive, Senin (19/5/2025).
"Ada pertanyaan bagaimana dengan keinginan dari beberapa teman-teman mengenai status hukumnya ingin jadi pegawai," kata Dudy kepada para aplikator.
Baca juga: Tolak Ikut Demo Besok, Koalisi Ojol Nasional: Mayoritas Driver Lebih Pilih Kasih Makan Anak Istrinya
Para aplikator pun menekankan bahwa jika status mitra menjadi karyawan tetap, fleksbilitas yang selama ini didapat akan hilang.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R Munusamy menilai bahwa pada dasarnya prinsip sebagai pengemudi ojol adalah fleksbilitas.
"Artinya mau narik apa enggak hari ini, nariknya mau jam 6, mau jam 12, mau jam 7, mau sebulan enggak narik nanti narik lagi, itu betul-betul terserah kepada mitra pengemudi," kata Tirza.
"Makanya kalau diubah menjadi pekerja atau karyawan tetap, maka marwahnya jadi tidak cocok," jelasnya.
Dengan menjadi karyawan tetap, ia mengatakan para pengemudi harus mengisi absen dan mengajukan izin jika tidak masuk, sehingga membuat mereka tidak fleksibel.
Kemudian, apabila menjadi karyawan tetap, calon pengemudi juga harus melalui proses wawancara jika ingin bergabung. Jadi, yang tadinya siapapun bisa masuk, malah akan menjadi susah.
Senada, Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan bahwa fleksbilitas ini memungkinkan perusahaan penyedia layanan ojol bisa menyerap lebih banyak orang.
Selain itu, fleksibilitas dinilai bisa menyerap lebih banyak orang-orang yang mau mencari pendapatan lebih.
Ia mencontohkan mahasiswa yang ingin mencari pendapatan lebih banyak yang memutuskan menjadi mitra pengemudi.
"Misalnya mahasiswa nih dikirimin [uang] dari rumah mungkin enggak cukup. Dia mau kerja untuk menambahkan. Sehari [narik] dua jam, tiga jam, weekend," kata Catherine.
Selain itu, dampak lainnya jika status mitra naik menjadi karyawan tetap dapat menimbulkan pengurangan pengemudi.
Business Development Representative inDrive Ryan Rwanda mengungkap adanya kemungkinan pengurangan jumlah pengemudi.
Aksi Ojek Online
UMKM Bergantung pada Ojol, Menteri Maman Minta Hubungan Aplikator-Driver Tetap Kondusif |
---|
Pengemudi Ojol Temui Komisi V DPR, Usulan Audit Aplikator Mencuat hingga Wacana Pemanggilan Menhub |
---|
Komisi V DPR Akan Panggil Menhub Bahas Potongan Aplikator Ojol Lebih 20 Persen |
---|
Rapat Dengar Pendapat Asosiasi Driver Ojek Online, Adian PDIP Minta Pihak Aplikator Diaudit |
---|
Driver Ojol Ancam Gelar Demo Lebih Besar Jika Tuntutan Potongan 10 Persen Aplikator Tak Terealisasi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.