Cenderaloka
Suryoart Craft, Dari Hobi Jadi Kerajinan Lokal Bernuansa Budaya yang Mendunia
Keunikan produk Suryoart terletak pada konsistensinya mengangkat kearifan lokal melalui pendekatan artistik, baik dari segi desain.
Editor:
Andra Kusuma
TRIBUNNEWS.COM - Di balik eksistensi produk kerajinan tangan yang kaya akan nilai budaya Indonesia dan kini telah menembus pasar global, terdapat sosok Agus Suryo, seorang perajin asal Sukoharjo, Jawa Tengah. Melalui brand Suryoart Craft, pria kelahiran 1976 ini telah konsisten menekuni kerajinan etnik sejak 2011 berawal dari hobi yang berkembang menjadi usaha serius.
“Saya memang suka kerajinan sejak lama. Lingkungan juga mendukung saya untuk fokus di pembuatan souvenir bernuansa budaya,” ujar Agus Suryo dalam wawancara bersama Cenderaloka (12/06/2025).
Dari kegemarannya itu lahir berbagai karya bernilai seni tinggi, seperti wayang, topeng, ornamen khas Jawa, dan berbagai bentuk ukiran.
Keunikan produk Suryoart terletak pada konsistensinya mengangkat kearifan lokal melalui pendekatan artistik, baik dari segi desain maupun pemilihan bahan baku yang sebagian besar berasal dari sumber lokal dan ramah lingkungan seperti kayu, kulit, bahkan aluminium bekas yang diolah kembali menjadi produk fungsional seperti plakat dan gantungan kunci.
Produk Handmade Bernilai Sosial

Agus menegaskan bahwa seluruh produknya dibuat secara handmade.
Bagi Suryoart, ini bukan sekadar proses produksi, tetapi bagian dari komitmen sosial untuk memberdayakan masyarakat sekitar.
“Kami libatkan mitra plasma dalam proses produksi. Dengan cara ini, masyarakat bisa ikut mendapatkan penghasilan dan ikut terlibat dalam pelestarian budaya,” jelasnya.
Produk-produknya pun tak hanya diminati oleh masyarakat lokal, namun juga telah merambah pasar internasional.
Beberapa negara tujuan ekspor di antaranya Amerika Serikat, Belanda, Rusia, Jepang, Prancis, hingga Kaledonia Baru.
Tak sedikit juga instansi pemerintah dan kantor perwakilan luar negeri yang memesan produk Suryoart sebagai dekorasi khas Indonesia.
Tantangan dan Strategi Bertahan
Seperti banyak pelaku UMKM lainnya, Suryoart menghadapi berbagai tantangan.
Salah satunya adalah adaptasi terhadap pemasaran digital yang terus berkembang, serta keterbatasan modal dan SDM terampil.
“Ini kerajinan art craft, jadi tidak semua orang bisa langsung membuat produk sesuai standar kami,” tutur Agus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.