Cenderaloka
Suryoart Craft, Dari Hobi Jadi Kerajinan Lokal Bernuansa Budaya yang Mendunia
Keunikan produk Suryoart terletak pada konsistensinya mengangkat kearifan lokal melalui pendekatan artistik, baik dari segi desain.
Editor:
Andra Kusuma
Untuk mengatasinya, Suryoart menetapkan standar operasional produksi yang ketat serta membangun stok harian di showroom-nya di Purbayan, Baki, Sukoharjo.
“Kalau ada pesanan besar, kami sudah siap. Kualitas tetap terjaga,” tambahnya.
Kolaborasi dan Semangat Gotong Royong
Meski telah sukses menembus pasar global, Suryoart tetap terbuka untuk kolaborasi dengan sesama pengrajin.
Strategi ini tidak hanya memperkuat kapasitas produksi, tapi juga menjadi solusi atas keterbatasan tenaga ahli.
"Satu produk bisa dikerjakan oleh beberapa pengrajin dengan keahlian berbeda.
Nanti kami rakit sesuai standar kami," jelas Agus.
Baginya, kolaborasi bukan hanya bagian dari strategi bisnis, tetapi juga bentuk nyata semangat gotong royong dalam menjaga warisan budaya bangsa.
Baca juga: Bersama Cenderaloka, Harapan Baru UMKM Lokal untuk Go Digital
Produk Suryoart di Ajang Internasional

Prestasi Suryoart tak berhenti di pasar ekspor.
Pada tahun 2022, usaha Agus Suryo terpilih sebagai salah satu dari 20 UMKM nasional yang menjadi pemasok souvenir resmi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Dari 1.200 UMKM yang mendaftar ke Kementerian Koperasi dan UKM, hanya 20 yang lolos dan Suryoart salah satunya.
Sebanyak tiga produk unggulannya, termasuk vandel dan tempat bolpoin berhiaskan motif wayang kulit khas Jawa, terpilih menjadi official merchandise KTT G20.
“Ciri khas kami ada di unsur wayang, bahkan logonya pun ada unsur gunungan,” ujarnya.
Baca juga: Julia Craft, UMKM Kreatif Asal Klaten dengan Sentuhan Personal di Setiap Produk
Menjaga Budaya Lewat Inovasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.