Kamis, 25 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Harga Minyak Naik Imbas Perang Israel-Iran, Beban Prabowo Makin Berat Kucurkan Dana Subsidi BBM

Lonjakan harga minyak dunia dipastikan berdampak pada neraca perdagangan migas dan akan menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

|
Tribunnews.com/Taufik Ismail
HARGA MINYAK NAIK - Presiden Prabowo Subianto. Lonjakan harga minyak dunia dipastikan berdampak pada neraca perdagangan migas dan akan menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto diminta segera percepat agenda swasembada energi, sebagai upaya menekan beban impor minyak.

Harga minyak dunia saat ini mengalami kenaikan imbas memanasnya konflik antara Iran dan Israel.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah melonjak di awal perdagangan Asia. Minyak mentah Brent naik 2,3 persen ke level US$ 75,93 per barel, sementara minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) meningkat US$ 1,62 atau 2,2 persen menjadi US$ 74,60 per barel.

Baca juga: Iran Ancam Tutup Selat Hormuz usai Diserang Israel, Dunia Waspada Lonjakan Harga Minyak

"Kondisi ini justru harus menjadi momentum bagi Indonesia untuk mempercepat agenda swasembada energi," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (Aspebindo), Fathul Nugroho dikutip dari Kontan, Selasa (17/6/2025).

Adapun salah satu untuk mencapai swasembada energi, kata Fathur, dengan meningkatkan lifting minyak nasional. 

Menurutnya, saat ini Indonesia masih mengimpor sekitar 813.000 barel minyak per hari. 

Lonjakan harga minyak dunia dipastikan berdampak pada neraca perdagangan migas dan akan menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Dalam APBN 2025, asumsi harga Indonesian Crude Price (ICP) hanya sebesar US$ 82 per barel. Sementara harga pasar kini bergerak ke kisaran US$ 88–US$ 90 per barel.

"Setiap kenaikan US$ 1 pada ICP dapat menambah beban subsidi dan kompensasi hingga Rp 1,5 triliun per tahun," jelas Fathul.

Sementara itu, ekonom dan pakar kebijakan publik Achmad Nur Hidayat menilai, dampak kenaikan harga minyak bukan sekadar angka di pasar global. 

"Kenaikan ini akan meningkatkan biaya produksi hampir di semua sektor industri, termasuk transportasi, dan pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa yang akan menekan daya beli masyarakat," jelasnya.


Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Harga Minyak Naik Imbas Perang Israel-Iran, Beban RI sebagai Importir Kian Berat

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan