Minggu, 17 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Harga Minyak Dunia Bisa Melonjak Jadi 100 Dolar AS per Barel jika AS Ikut Konflik Iran-Israel

Harga minyak dunia bisa mencapai 100 dolar AS per barel jika AS terlibat langsung dalam konflik Iran-Israel. Bahkan bisa semakin melonjak lagi.

khaberni/HO
HARGA MINYAK MELONJAK - Ilustrasi. Harga minyak dunia bisa mencapai 100 dolar AS per barel jika AS terlibat langsung dalam konflik Iran-Israel. Bahkan bisa semakin melonjak lagi hingga mencapai 130 dolar AS per barel ketika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz. Hal ini disampaikan oleh Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, Rabu (18/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memprediksi harga minyak mentah dunia akan melonjak hingga 100 dolar AS per barel buntut konflik antara Iran dan Israel.

Namun, Josua mengungkapkan lonjakan harga tersebut bisa terjadi jika AS terlibat langsung dalam perang tersebut.

Tak cuma itu, dia juga memprediksi harga minyak mentah dunia bisa mencapai 130 dolar AS per barel ketika Iran memutuskan untuk menutup Selat Hormuz.

Sebagai informasi, Selat Hormuz merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang digunakan Iran untuk mengekspor minyak mentahnya di mana negara tersebut memproduksi hampir 20 persen kebutuhan minyak dunia.

"Jika Amerika Serikat terlibat secara langsung dalam serangan militer ke fasilitas nuklir Iran, tentu harga minyak ini bisa melonjak drastis hingga 100 dolar per barel dengan sangat cepat."

"Dan bahkan tadi melampaui 130 dolar AS per barel dengan kondisi di mana Iran menutup Selat Hormuz," katanya dalam program Kompas Bisnis di YouTube Kompas TV, Rabu (18/6/2025).

Josua mengungkapkan harga minyak mentah dunia baru bisa terkendali jika AS mampu menjadi penengah dan menekan Iran serta Israel agar berdamai.

Bahkan, jika hal tersebut bisa terealisasi, maka kemungkinan besar harga minyak mentah bisa mencapai 70 dolar AS per barel.

Baca juga: 5 Dampak Mengerikan Perang Iran vs Israel: Minyak Meroket, Ekonomi Dunia Terjun ke Jurang Resesi

Lalu, dia mengatakan konflik Iran-Israel juga berpengaruh terhadap ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

Hal tersebut semakin berpengaruh ketika AS terlibat langsung dalam konflik kedua negara tersebut.

Josua mengungkapkan berdasarkan Indonesia Crude Price (ICP) di APBN 2025, standar harga minyak mentah yang tidak akan mempengaruhi fiskal Indonesia ditetapkan sebesar 82 dolar AS per barel.

Sehingga, jika AS benar-benar terlibat dalam konflik Iran-Israel, maka bisa dipastikan harga minyak mentah dunia akan naik dan berbuntut defisit fiskal terhadap neraca keuangan Indonesia.

"Kalau kondisinya harga minyak mentah khususnya Brent di atas 82 dolar per barel, akan bisa mendorong defisit fisikal yang cukup signifikan," jelas Josua.

Sebagai informasi, harga minyak dunia terus mengalami kenaikan pada Rabu (18/6/2025) setelah perang Iran dan Israel yang terus berlanjut.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent pada level 76,64 dolar AS per barel atau mengalami kenaikan 19 sen AS atau 0,25 persen.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan