Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Harga Emas Turun Terimbas Perang Iran dengan Israel dan AS yang Memanas

Harga emas di Eropa turun pada perdagangan Selasa (24/6/2025) dan menyentuh 3.400 dolar AS, karena tertekan perang Iran melawan Israel dan AS.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
International Banker
HARGA EMAS MELEMAH - Harga emas (XAU/USD) mengalami tekanan jual di Eropa pada perdagangan Selasa (24/6/2025) dan menyentuh 3.400 dolar AS, karena tertekan perang Iran melawan Israel dan Amerika Serikat yang makin memanas. 

 

TRIBUNNEWS.COM - Harga emas (XAU/USD) mengalami tekanan jual di Eropa pada perdagangan Selasa (24/6/2025) dan menyentuh 3.400 dolar AS, karena tertekan perang Iran melawan Israel dan Amerika Serikat yang makin memanas.

Meski harganya masih naik dalam jangka pendek, harga emas tampak rentan untuk melemah lebih jauh. Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha mengatakan, tren bearish (turun) pada XAU/USD masih menguat.

"Kombinasi formasi candlestick yang konsisten mencatat lower high dan lower low, serta indikator Moving Average yang terus menurun, mengkonfirmasi bias jual," ungkap Andy dalam keterangan resmi, Selasa (24/6/2025).

Ia memproyeksikan, jika tekanan turun terus berlanjut, harga emas berpotensi merosot hingga ke level 3.320 dolar AS. Sebaliknya, jika mencoba rebound, resistance intraday di 3.385 dolar AS akan menjadi target pertama sebelum menentukan arah selanjutnya.

"Tidak lama sebelum tekanan jual hari ini, harga emas sempat naik pada perdagangan Senin (23/6/2025) lalu, karena meningkatnya permintaan safe-haven di tengah ketegangan geopolitik," imbuh Andy.

Mitra Pengelola CPM Group Jeffrey Christian mencatat kenaikan tersebut dipicu oleh ketidakpastian politik setelah Amerika Serikat melancarkan serangan rudal ke situs nuklir Iran.

"Kenaikan harga terjadi sebagian karena spekulasi atas eskalasi konflik, yang mengembalikan dorongan bagi investor untuk mencari perlindungan di emas," ucap Christian.

Christian memperkirakan potensi harga emas mencapai 3.500 dolar AS dalam beberapa bulan mendatang, seiring inflow dari bank sentral dan investor individu.

Di sisi makroekonomi, perhatian pasar tertuju pada data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat (27/6/2025) mendatang.

Baca juga: Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini, 24 Juni 2025: Turun Jadi Rp1.932.000 per Gram

Indikator ini menjadi patokan utama bagi Federal Reserve (The Fed) dalam menilai tekanan inflasi.

The Fed sendiri sudah menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50 persen, dengan proyeksi pemangkasan sebanyak setengah poin persentase pada paruh kedua tahun ini, meski laju pemangkasan diperlambat menjadi hanya satu kali pada 2026 dan 2027.

Kondisi suku bunga tinggi biasanya menekan daya tarik emas karena instrumen berbunga menjadi lebih kompetitif.

Menggabungkan faktor teknikal, geopolitik dan kebijakan moneter, emas hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran 3.320-3.385 dolar AS.

Baca juga: Pertamina Gunakan Jalur Pelayaran Oman dan India Jika Iran Tutup Selat Hormuz

Trader disarankan menerapkan manajemen risiko ketat dengan memasang stop-loss di bawah support kunci 3.320 dolar AS dan memantau reaksi harga menjelang rilis PCE.

Jika data inflasi AS menunjukkan penurunan signifikan, tekanan bearish dapat mereda dan membuka peluang rebound menuju 3.385 dolar AS.

Dalam jangka pendek, harga emas masih condong turun, didorong oleh aliran risk-on dan kekuatan dolar AS.

Namun investor harus mewaspadai sinyal reversal dari data ekonomi AS dan perkembangan konflik Timur Tengah yang dapat dengan cepat mengalihkan sentimen pasar kembali ke aset lindung nilai. 

 

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan