Konflik Iran Vs Israel
Putin Temui Penasihat Utama Khamenei di Kremlin, Program Nuklir Iran Jadi Topik Hangat
Bahas program nuklir Iran, Putin gelar pertemuan darurat dengan Ali Larijani, penasihat utama Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei di Kremlin
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan darurat dengan Ali Larijani, penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Kremlin, pada Minggu (20/7/2025)
Dalam laporan yang diungkap oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, disebutkan bahwa perjumpaan Putin dengan Larijani difokuskan pada pembahasan program nuklir Iran.
“Presiden Putin menyampaikan posisi Rusia yang sudah dikenal luas, yaitu mendukung stabilitas kawasan melalui jalur politik dan diplomasi, termasuk dalam penyelesaian isu program nuklir Iran,” jelas Peskov, dikutip dari The Moscow Times.
Tak hanya itu, keduanya juga turut membahas dinamika geopolitik di Timur Tengah pasca kampanye pengeboman besar-besaran Israel terhadap target Iran, yang mendapat dukungan terbuka dari Amerika Serikat.
Pertemuan ini mencerminkan pentingnya peran Rusia dalam menyeimbangkan kepentingan kekuatan-kekuatan besar di Timur Tengah.
Terlebih setelah munculnya isu dari diplomatik Jerman yang mengatakan, Inggris, Prancis, dan Jerman berencana mengadakan perundingan baru dengan Iran mengenai program nuklirnya dalam beberapa hari mendatang.
Dengan tujuan mendorong de-eskalasi ketegangan dan menghindari potensi konfrontasi militer terbuka di kawasan yang sudah lama tidak stabil itu.
Rusia Ambil Peran Strategis
Rusia saat ini bukan hanya mitra teknologi dan sekutu politik, tetapi juga alat diplomasi penting bagi Iran untuk menjaga posisi tawarnya dalam negosiasi.
Dengan dukungan atau setidaknya pemahaman dari Moskow, Teheran akan lebih percaya diri saat duduk di meja perundingan dengan Eropa.
Baca juga: Iran Ragukan Gencatan Senjata dengan Israel, Siapkan Skenario Militer Hadapi Israel
Sementara bagi Rusia, ini adalah kesempatan untuk memperkuat pengaruh globalnya sebagai kekuatan penengah dalam konflik sensitif di Timur Tengah.
Kendati memiliki hubungan erat dengan Teheran, Rusia tidak serta merta memberikan dukungan militer langsung terhadap Iran.
Analis menilai sikap ini sebagai strategi kehati-hatian Kremlin dalam menjaga keseimbangan hubungan dengan kekuatan-kekuatan besar dunia, termasuk Israel yang merupakan mitra penting dalam bidang teknologi dan keamanan.
Lebih lanjut, dengan tidak terlibat langsung dalam konfrontasi militer antara Iran dan musuh-musuhnya, Rusia bisa menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan regional, termasuk Israel dan negara-negara Arab Teluk.
Selain itu Rusia juga dapat menghindari eskalasi konflik yang dapat menyeret Rusia ke dalam konfrontasi langsung dengan Amerika Serikat.
Dinamika Hubungan Iran-Rusia
Terpisah, hubungan antara Iran dan Rusia telah berkembang menjadi salah satu poros strategis paling signifikan di kawasan Eurasia dan Timur Tengah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.