Konflik Iran Vs Israel
Israel Gelar Kampanye Iklan Besar-besaran, Desak Warga Tidak Terlibat Mata-mata untuk Iran
Israel pada hari Rabu (16/7/2025) meluncurkan kampanye iklan Nasional yang mendesak warganya untuk menolak godaan menjadi mata-mata bagi Iran.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Israel pada hari Rabu (16/7/2025) meluncurkan kampanye iklan Nasional yang mendesak warganya untuk menolak godaan menjadi mata-mata bagi Iran.
Dalam kampanye tersebut, Israel memperingatkan bahwa konsekuensi yang dihadapi jauh lebih berat dibandingkan imbalan finansial yang ditawarkan.
Kampanye yang bertajuk "Uang Mudah, Biaya Besar" ini muncul hanya sebulan setelah konflik 12 hari antara Israel dan Iran terkait program nuklir Teheran, dikutip dari Al-Arabiya.
Kampanye ini diklaim juga merupakan respons atas lonjakan upaya Iran dalam merekrut warga Israel untuk melakukan spionase.
Iklan ini akan disebarkan melalui radio, situs internet utama, dan berbagai platform media sosial.
Kampanye ini dirancang oleh Badan Keamanan Israel (Shin Bet) bersama Direktorat Diplomasi Publik Nasional.
Dalam dua video berdurasi 20 detik yang menjadi inti kampanye, satu menampilkan seorang ayah yang sedang makan bersama keluarganya, sementara video lainnya memperlihatkan seorang pria yang sedang bersosialisasi dengan teman-temannya.
Tulisan di layar menyuarakan peringatan keras: "Untuk 5.000 shekel, apakah pantas menghancurkan hidup/keluargamu?"
Angka 5.000 shekel mengacu pada jumlah uang yang telah dibayarkan kepada warga Israel yang bekerja sama dengan Iran dalam kegiatan intelijen.
Iklan tersebut menegaskan bahwa mereka yang menerima uang dari Teheran kini menghadapi hukuman penjara, dengan ancaman hingga 15 tahun bagi siapa saja yang membantu musuh Iran.
Pesan utama yang ditujukan kampanye ini adalah: "Uang mudah, biaya mahal – jangan bantu musuh Iran."
Baca juga: Netanyahu Mengadu kepada Donald Trump terkait Jangkauan Rudal Iran, Minta Dibatasi Hanya 480 KM Saja
Menurut Direktorat Diplomasi Publik Nasional, selama setahun terakhir, Shin Bet dan kepolisian Israel mengungkap lebih dari 25 kasus warga Israel yang diduga direkrut oleh Iran untuk kegiatan intelijen.
Lebih dari 35 orang kini menghadapi tuduhan serius terkait keamanan nasional.
"Kampanye ini memiliki kepentingan nasional yang signifikan, terutama setelah (perang dengan Iran), yang mana setelahnya upaya Iran untuk merekrut anggota dan menjalankan misi di Israel diperkirakan akan meningkat," jelas pihak Direktorat tersebut.
Sementara itu, di sisi lain, Iran juga menjalankan tindakan keras dengan mengeksekusi beberapa orang selama bulan terakhir yang terbukti bekerja sama dengan Israel dan membantu operasi rahasia negara tersebut.
Hal ini menunjukkan risiko yang sangat tinggi bagi mereka yang terlibat dalam aktivitas spionase lintas negara.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Konflik Iran vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.