Senin, 8 September 2025

5 Gagasan Strategis Menjemput Arah Baru Ekonomi Indonesia Jelang 80 Tahun Kemerdekaan

Di tengah ketidakpastian global, Indonesia justru menyimpan kekuatan besar yang belum digarap maksimal.

|
Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
GAGASAN EKONOMI - R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care (HAC) bicara gagasan baru ekonomi Indonesia jelang HUT Kemerdekaan RI. 

1. Dana Pembangunan Berbasis Komoditas Strategis.

Membangun cadangan nasional berbasis emas dan nikel untuk pembiayaan infrastruktur dan ketahanan energi. Komoditas bukan sekadar sumber devisa, tapi juga alat kedaulatan ekonomi.

2. Pasar Inovasi Nasional Berbasis Karya Anak Bangsa.

Mewujudkan pembiayaan inovasi dari valuasi kekayaan intelektual, agar penemu dan kreator bisa mengakses dana tanpa utang, tapi dengan menjual nilai gagasan secara adil dan transparan.

3. Koperasi Digital untuk Kepemilikan Tambang dan Hilir Industri.

Melibatkan rakyat kecil dalam kepemilikan industri melalui platform digital koperasi nasional. Rakyat tidak lagi hanya sebagai konsumen, tapi juga pemilik aset negara.

4. Rupiah Digital Lokal untuk Transaksi Domestik.

Sistem pembayaran digital lokal berbasis rupiah harus dikembangkan untuk UMKM, desa, dan pasar tradisional agar tidak selalu bergantung pada sistem rente global.

5. Pembaruan Kurikulum Ekonomi di Sekolah Menengah.

Anak muda perlu dibekali pemahaman ekonomi strategis sejak sekolah. Pendidikan ekonomi tak boleh berhenti di teori, tapi harus mengarah pada pemahaman geopolitik, industri, dan kebijakan fiskal.

"Negara tidak boleh hanya jadi kasir untuk kekuatan asing. Kita harus mulai jadi perancang masa depan kita sendiri," tegas Haidar Alwi.

Usia 80 bukan akhir perjalanan, tapi titik balik. Indonesia tidak kekurangan sumber daya, tidak kekurangan kecerdasan, dan tidak kekurangan sejarah kemenangan.  Indonesia butuh keberanian bertindak, dan kemauan kolektif berdiri di atas kaki sendiri.

"Jika arah ini digenggam bersama, Indonesia tidak hanya akan selamat dari gejolak global, tapi akan menjadi poros ekonomi baru, bukan karena belas kasihan dunia, tapi karena kekuatan, kerja keras, dan kebijakan yang berpihak pada bangsa sendiri," pungkas R Haidar Alwi.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan