Minggu, 28 September 2025

Perencana Keuangan: Penting, Kelola Transisi Aset dan Kesinambungan Warisan ke Generasi Berikutnya

Orangtua yang memiliki bisnis, menginginkan agar nilai aset yang selama ini dihasilkannya bisa semakin berkembang dan tetap likuid.

Editor: Choirul Arifin
dok.
KELOLA ASET TETAP LIKUID - Henra Sensei, praktisi perencanaan keuangan (paling kanan) di acara talkshow peluncuran asuransi Manulife Protection Optimum Elite (Manulife PRIME) di Jakarta, Jumat, 4 Juli 2025. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transisi pengelolaan aset dan kesinambungan warisan dari orangtua ke anak-anaknya kini dipandang semakin penting bagi banyak keluarga di Indonesia khususnya di kalangan masyarakat menengah atas. 

Orangtua misalnya mereka yang memiliki bisnis, menginginkan agar nilai aset yang selama ini dihasilkannya bisa semakin berkembang dan tetap likuid ketika diwariskan ke anak-anaknya melalui perencanaan yang cermat dan terhindarkan dari berbagai dinamika dan guncangan situasi ekonomi.

"Ada tantangan dalam wealth transfer di Indonesia. Orangtua biasanya menyeerahkan apa saja yang dimiliki ke keturunannya."

"Padahal, ada impact hukum yang ada di dalamnya misal saat menyerahkan warisan properti dan warisan bisnis," kata Henra Sensei, praktisi perencanaan keuangan di acara talkshow peluncuran asuransi Manulife Protection Optimum Elite (Manulife PRIME) di Jakarta, Jumat, 4 Juli 2025.

Sensei mencontohkan, ketika orangtua hendak mengalihkan aset bisnis ke ahli waris belum tentu sang ahli waris sebagai calon penerima bersedia melanjutkan mengelolanya.

"Faktanya, di Indonesia belum ada bisnis yabg bisa berlanjut sampai generasi ketiga karena tidak menguasai 3M, yakni mengerti mau dan mampu."

"Asuransi jiwa mampu menyelamatkan harta waris dan akan menjadi sumber likuiditas bagi pewaris ketika orangtuanya sudah meninggal dan sedang membutuhkan harta warisan," bebernya.

Bagaimana cara generasi penerus mengelola kekayaan yang diwariskan dari orangtua? Sensei mengatakan, dibutuhkan wealth literacy atau literasi kekayaan bagi generasi penerus orangtuanya.

Terutama, bagaimana cara mengelola kekayaan yang didapat dari warisan orangtua agar warisan yang diperoleh bisa makin berkembang dan bisa berlanjut terus dinikmati.

Wakil Presiden Direktur & Deputy CEO Manulife Indonesia Novita Rumngangun mengatakan masyarakat Indonesia membutuhkan perlindungan jiwa yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat dalam memastikan kelangsungan hidup dan peningkatan nilai warisan secara likuid dan terencana. 

Untuk itu pihaknya menggandeng Bank DBS Indonesia dengan memperkenalkan Manulife PRIME untuk menjawab kebutuhan masyarakat dengan memberikan kejelasan pembagian manfaat melalui kontrak asuransi sehingga meminimalkan potensi konflik dan mempercepat proses distribusi warisan kepada ahli waris.

"Ini adalah solusi warisan yang berorientasi ke masa depan. Dirancang untuk berkembang dengan waktu, produk itu menawarkan manfaat perlindungan yang terus meningkat, dengan potensi peningkatan dari uang pertanggungan awal," ujarnya dalam konferensi pers.

Baca juga: Pentingnya Dana Darurat dalam Perencanaan Keuangan, Simak Tips-tips Berikut Ini

Dia menjelaskan, melalui asuransi ini pihaknya berupaya memberi jawaban agar orangtua bisa seadil mungkin dalam memberikan warisan kepada anak-anaknya.

"Kita ingin mendorong masyarakat agar sadar pentingnya memiliki asuransi jiwa dan melakukan wealth accumulation. Jika mereka memiliki kesadaran ini, masyarakat Indonesia akan lebih sejahtera," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan