DPR: Penurunan BI Rate Perlu Didukung Stimulus Fiskal
DPR meminta pemerintah mengeluarkan stimukus fiskal sebagai respon atas penurunan suku bunga acuan BI Rate oleh Bank Indonesia menjadi 5,25 persen.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Choirul Arifin

Hal itu merujuk pada kenaikan harga kebutuhan pokok yang paling berdampak langsung pada masyarakat, seperti harga beras, tarif listrik dan transportasi, dan biaya sekolah dan kesehatan. Pemerintah harus mempertimbangkan skema insentif khusus bagi perusahaan yang mempertahankan lapangan kerja.
"Kabar baiknya, kita punya ruang gerak. Rasio utang yang masih di bawah 40 persen PDB dan cadangan devisa sebesar USD 152,5 miliar memberi kita modal cukup untuk bertindak. Yang kita butuhkan sekarang adalah keberanian politik untuk mengambil langkah-langkah besar," ucap Amin.
Menurutnya, momentum pemulihan ini tidak boleh disia-siakan. "Sebelum jendela kesempatan tertutup dan ekonomi kita terjebak dalam stagnasi berkepanjangan," terang Amin.
BI Diprediksi Pertahankan BI Rate Juli 5,5 Persen Antisipasi Penundaan Tarif Resiprokal |
![]() |
---|
Sri Mulyani Umumkan Gaji ke-13 ASN, TNI, Polri, dan Pensiunan Cair Bulan Ini, Stimulus Rp24,4 T |
![]() |
---|
BI Rate Hari Ini Dirilis, Suku Bunga Acuan Turun ke 5,50 Persen, Ini Imbasnya ke Sejumlah Valas |
![]() |
---|
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini 21 Mei 2025: Dolar AS Tergerus ke Rp 16.433, Pengaruh BI Rate? |
![]() |
---|
Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga BI-Rate di Level 5,75 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.