Kamis, 7 Agustus 2025

Faktor Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,12 Persen di Kuartal II 2025

BPS menyatakan, indeks penjualan ecerantumbuh dan nilai impor barang konsumsi cenderung naik di kuartal II 2025.

dok. BPS Jabar
IMPOR BARANG KONSUMSI NAIK - Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh. Edy Mahmud. BPS menyatakan konsumsi rumah tangga tetap terjaga ditandai oleh pertumbuhan indeks penjualan eceran dan kenaikan nilai impor barang konsumsi di kuartal II 2025. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) di triwulan II-2025. Pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi masyarakat yang tetap kuat dan kinerja investasi yang positif.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan, konsumsi rumah tangga tetap terjaga ditandai oleh pertumbuhan indeks penjualan eceran dan kenaikan nilai impor barang konsumsi.

"Nilai transaksi uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit tumbuh 6,26 persen secara tahunan. Sementara, transaksi online dari e-retail dan marketplace tumbuh 7,55 persen secara year-on-year," ujar Edy dalam konferensi pers, Senin (5/8/2025).

Ia menjelaskan, peningkatan mobilitas masyarakat juga tercermin dari naiknya jumlah penumpang angkutan rel dan laut. Aktivitas itu berkaitan dengan momentum hari besar keagamaan dan libur sekolah.

"Jumlah perjalanan wisatawan Nusantara juga tumbuh 22,32 persen secara tahunan," katanya.

Dari sisi investasi, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat tumbuh 11,51 persen. Selain itu, belanja barang modal oleh pemerintah dan impor barang modal juga mencatatkan pertumbuhan positif.

Edy menyebut Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia berada di zona ekspansif, kapasitas produksi terpakai naik menjadi 73,58 persen, dan penjualan listrik di sektor industri tumbuh 8,55 persen.

Baca juga: Genjot Pertumbuhan Ekonomi, BI Berpotensi Pangkas Suku Bunga 

“Selain itu, berbagai kebijakan pemerintah juga menopang perekonomian, seperti stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat, berupa diskon transportasi, perluasan bantuan sosial, dan subsidi upah,” tambah Edy.

Dari sisi moneter, Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50 persen. Secara nominal, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan II-2025 tercatat sebesar Rp5.947 triliun atas dasar harga berlaku, dan Rp3.396,3 triliun atas dasar harga konstan.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan