Puluhan Tahun Terisolir, Akses Menuju Desa Tanauge Sulawesi Tengah Kini Dapat Dilalui Jalur Darat
Desa Tanauge sejak mekar tahun 2004 dan terbentuk menjadi Desa, wilayah itu sama sekali tidak bisa diakses melalui jalur darat.
Penulis:
Muhammad Zulfikar
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Desa Tanauge Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah Arman mengatakan Desa Tanauge sejak mekar tahun 2004 dan terbentuk menjadi Desa, wilayah itu sama sekali tidak bisa diakses melalui jalur darat.
Lokasi tersebut hanya bisa dicapai melalui transportasi laut, tidak ada jalur darat yang dapat menjangkau dengan kendaraan seperti mobil ataupun motor.
Arman mengatakan Desa Tanauge memang berada di ujung wilayah Kecamatan Petasia yang berbatasan dengan Petasia Timur dan cukup terisolasi, dikelilingi oleh perairan yang luas dan medan yang sulit seperti pegunungan tinggi serta hutan lebat yang tidak memungkinkan pembangunan jalan.
Nama "Tanauge" berarti tanah yang luas.
“Namun semenjak PT GNI hadir dan beraktivitas di wilayah kami, akses pelan-pelan dibuka. Menurut catatan kami, sekitar 5 sampai 6 Kilometer yang dibangun perusahaan,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (2/8/2025).
PT GNI atau Gunbuster Nickel Industry terus berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lingkar industri.
Seperti di Desa Tanauge, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara demi meningkatkan kelancaran aktivitas masyarakat setempat, perusahaan itu membantu membuka akses ke Desa tersebut.
Dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada perusahaan karena bantuan pembangunan jalan ini sangat membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, sehingga memberikan dampak positif dalam peningkatan perekonomian desa.
Masyarakat setempat tidak lagi bertumpu pada akses jalur laut yang selama ini menjadi penggerak ekonomi mereka.
“Sejak Desa Tanauge mekar tahun 2004, kurang lebih 21 tahun kami terisolasi. Tetapi tahun ini kami sudah bisa kendarai motor menuju Desa Bunta dan wilayah lain di Morowali Utara melalui jalan darat. Lebarnya kurang lebih 4 meter membela gunung,” katanya.
Tak hanya membantu pembangunan jalan tersebut, perusahaan berkontribusi dalam pemeliharaan jalan, seperti perbaikan apabila terjadi longsor.
“Ketika jalan ini putus perusahaan langsung merespon dengan menurunkan alat beratnya ke lokasi, sehingga memudahkan masyarakat untuk keluar masuk Desa kami," ujarnya.
Selain itu katanya, perusahaan juga berkontribusi terhadap pembangunan Masjid Arahman Tanauge, kurang lebih sekitar 100 retase bantuan timbunan sudah diberikan perusahaan tersebut bagi pembangunan rumah ibadah itu.
Bahkan alat berat juga diarahkan untuk merapikan lokasi masjid.
Perwakilan Operation Department, PT GNI Eddy Hartono mengatakan bantuan pembangunan jalan dan infrastruktur Desa Tanauge merupakan wujud nyata komitmen Perusahaan untuk mendukung pemerintah dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi desa.
Dukung Pemerintah Kurangi Impor, Ini Usulan Forum Industri Baja Domestik |
![]() |
---|
Jurus Menteri Purbaya Realisasikan Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen |
![]() |
---|
Anwar Abbas: Rakyat Butuh Fakta, Menkeu Purbaya Harus Buktikan Janji Ekonomi |
![]() |
---|
Pelatihan Literasi Keuangan di Tolitoli dan Buol Bekali Pengusaha Lokal Kelola Usaha |
![]() |
---|
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Menkeu Purbaya Bakal Pindahkan Dana Rp 200 Triliun untuk Perbankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.