Jumat, 3 Oktober 2025

Alasan Joao Mota Mundur dari Dirut PT Agrinas Pangan: Birokrasi Danantara Berbelit, Anggaran Nol

Joao Mota mundur sebagai Dirut PT Agrinas Pangan Nunsatara. Alasannya birokrasi di Danantara berbelit dan anggaran masih nol.

Tangkapan layar dari situs Yodya Karya
MUNDUR DARI DIRUT - Joao Angelo De Sousa Mota mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara pada konferensi pers yang digelar pada Senin (11/8/2025). Ada beberapa alasan sehingga dirinya mundur. Salah satunya terkait birokrasi di Danantara yang dianggap berbelit olehnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, mengumumkan pengunduran diri dari super holding Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (11/8/2025).

Joao mengatakan, alasan pengunduran dirinya karena merasa belum memberikan kontribusi nyata kepada ekonomi negara dan para petani di Indonesia.

"Kami 11 Agustus 2025 mengajukan pengunduran diri yang diserahkan kepada Danantara pada siang hari ini."

"Kami sudah menduduki jabatan ini persis hari ini kami menjabat selama enam bulan. Kami sampai hari ini belum dapat memberikan kontribusi yang nyata dan langsung kepada ekonomi negara maupun kontribusi kami dalam memajukan kesejahteraan petani," katanya dalam konferensi pers di Jakarta.

Baca juga: Satgas PKH Serahkan 833 Ribu Hektare Lahan Sawit Untuk Dikelola BUMN Agrinas Palma Nusantara

Dia juga menjelaskan, tidak ada dukungan dari stakeholder terkait cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia mencapai kedaulatan pangan.

Menurutnya, hal itu dibuktikan dengan PT Agrinas Pangan belum memperoleh anggaran untuk melaksanakan segala program yang sudah direncanakan.

"Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakan segala upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau orang-orang pembantu-pembantunya."

"Sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan. Contohnya anggaran sampai hari ini, Agrinas Pangan Nusantara masih nol," jelasnya.

Joao pun menilai, cara kerja Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) masih bersifat terlalu birokratis dan tidak berorientasi bisnis.

Dia lantas mencontohkan betapa berbelitnya birokrasi di Danantara ketika PT Agrinas Pangan sudah tiga kali menyerahkan studi kelayakan atau feasibility study untuk sebuah rencana proyek.

Namun, meski berulang kali mengajukan, belum juga disetujui karena berbagai alasan.

"Sehingga sampai hari ini dimintakan lagi FS yang sampai hari ini mungkin ketiga atau keempat kali kita serahkan itu," katanya.

Selain itu, Joao mengungkapkan pengunduran dirinya karena merasa tidak cocok dengan cara kerja yang terlalu birokratis tersebut.

Dia mengatakan, cara kerjanya lebih berorientasi bisnis dan bekerja cepat karena.

Pasalnya, sebelum menjadi Dirut PT Agrinas Pangan, Joao memang bukanlah seorang birokrat tetapi bekerja di sektor swasta.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved