UMKM Jadi Kunci Transformasi Ekonomi, PKS Luncurkan Program Pendamping Nasional
UMKM menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menjadi penyerap tenaga kerja terbesar.
Editor:
Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — UMKM menyumbang lebih dari 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menjadi penyerap tenaga kerja terbesar.
Namun, sebagian besar masih terjebak dalam sektor informal dan belum terhubung dengan industri besar.
Menyadari peran strategis ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meluncurkan program Pendamping UMKM Nasional sebagai langkah nyata mendorong UMKM naik kelas dan menjadi motor transformasi ekonomi bangsa.
Peluncuran program ini dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari UMKM Nasional, Senin (25/8/205), dalam acara talkshow bertema “Kolaborasi Menguatkan UMKM sebagai Pilar Ekonomi Kerakyatan”.
Sekretaris Jenderal PKS, Muhammad Kholid, menegaskan bahwa perjuangan ekonomi kerakyatan memiliki akar sejarah yang kuat, baik dari teladan Rasulullah SAW maupun para pendiri bangsa.
“Saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau membangun pasar yang adil—tanpa monopoli, tanpa riba, dan penuh semangat sedekah. Begitu pula Haji Samanhudi melalui Sarekat Dagang Islam, melawan penjajahan lewat kekuatan ekonomi. Kebangkitan bangsa selalu dimulai dari kebangkitan ekonomi,” ujar Kholid.
Ia menekankan bahwa Indonesia harus meniru negara-negara maju seperti Korea Selatan, yang berhasil mengintegrasikan UMKM ke dalam rantai pasok industri besar.
“Kalau kita ingin transformasi ekonomi, UMKM harus naik kelas dan terkoneksi dengan korporasi. Kita pun harus bergerak ke arah itu,” tambahnya.
Baca juga: PKS Menolak Usulan Ada Gerbong Merokok di Kereta Api
Program Pendamping UMKM Nasional yang diluncurkan oleh PKS melalui Bidang Pemberdayaan UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Korporasi (BOEMKraf) bertujuan memperkuat kapasitas pelaku usaha melalui pendampingan yang lebih terstruktur dan berbasis teknologi.
Peluncuran ditandai dengan penyematan pin secara simbolis oleh Muhammad Kholid dan Bendahara Umum PKS Noerhadi kepada perwakilan pendamping UMKM.
“Burung merpati terbang melayang, hinggap sejenak di rumah Bang Mamat. Mari berkolaborasi dan berjuang bersama, menjadikan UMKM sebagai pilar ekonomi rakyat,” tutup Kholid dengan pantun semangat.
Ketua DPP PKS Bidang BOEMKraf, Acep Lulu Iddin (Kang Acel), menambahkan bahwa PKS telah menjalin kerja sama dengan platform digital untuk membantu pemasaran produk UMKM.
“Insya Allah, kami akan segera meluncurkan tempat pemasaran yang bisa diakses oleh seluruh pelaku UMKM. Informasi lengkapnya akan segera kami sampaikan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program pendampingan ini merupakan pengembangan dari inisiatif sebelumnya, dengan peningkatan pada aspek teknologi dan kompetensi para pendamping.
Acara ini turut menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor, di antaranya: Ari Permana (Direktur LPDB Kementerian Koperasi RI), Risky Widayat (SVP SME Business Group PT Bank Syariah Indonesia), Syamsalis (Owner Sabana Fried Chicken), dan Rani Mei Lestari (Ketua Forum UMKM Disabilitas Griya DIVA-BLe).
Dengan peluncuran program ini, PKS berharap dapat mendorong UMKM Indonesia menjadi lebih tangguh, inklusif, dan berdaya saing tinggi di era ekonomi digital.
Sri Mulyani Beberkan Total Anggaran 8 Program Prioritas Prabowo Tahun 2026, Berikut Rinciannya |
![]() |
---|
Mendagri dan Kadin Bahas Pemberdayaan UMKM untuk Dongkrak Pendapatan Daerah |
![]() |
---|
Menteri Rosan Ingin Jumlah UMKM di Indonesia Berkurang, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Lembaga Pemeriksa Halal Produk Kelautan Perikanan Bakal Dibentuk untuk Perkuat Daya Saing RI |
![]() |
---|
DPR dan DPD RI Desak Pelaku Usaha Tambang di Papua Berdayakan Masyarakat serta Industri Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.