PKS Menolak Usulan Ada Gerbong Merokok di Kereta Api
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan sikap tegas menolak usulan penyediaan gerbong khusus merokok di kereta api yang sempat mencuat di DPR.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan sikap tegas menolak usulan penyediaan gerbong khusus merokok di kereta api yang sempat mencuat di DPR.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS, Muhammad Kholid, menilai transportasi umum harus menjadi ruang bersama yang sehat dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
“Transportasi umum adalah milik bersama. Menyediakan gerbong merokok berarti mengorbankan hak mayoritas penumpang untuk menikmati perjalanan yang sehat, nyaman, dan bebas asap rokok. PKS tegas menolak usulan tersebut,” kata Kholid dalam keterangannya, dikutip Senin (25/8/2025).
PKS juga memberikan apresiasi terhadap sikap tegas PT KAI dan Kementerian Perhubungan yang lebih dulu menolak ide tersebut.
“Kami mendukung penuh langkah KAI dan Kemenhub. Kebijakan transportasi publik harus melindungi kesehatan masyarakat, termasuk anak-anak dan keluarga, serta menjadi teladan dalam menjaga kawasan bebas asap rokok,” ucap Kholid.
Lebih lanjut, Kholid menekankan bahwa arah kebijakan publik seharusnya berpihak pada upaya menjaga kesehatan generasi mendatang.
“Kesehatan publik adalah amanat konstitusi. PKS akan selalu mendukung kebijakan yang melindungi rakyat dari bahaya rokok, memperkuat edukasi, dan menjaga generasi muda dari adiksi nikotin,” ucapnya.
PKS berpandangan, perhatian pemerintah bersama DPR seharusnya diarahkan pada perbaikan kualitas layanan transportasi publik, perluasan akses yang aman dan terjangkau bagi masyarakat, serta penguatan kampanye hidup sehat.
“Transportasi publik harus benar-benar menjadi sarana yang mendukung pembangunan manusia Indonesia yang unggul,” pungkasnya
Usulan dari Anggota DPR
Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Nasim Khan menjadi perbincangan publik usai mengusulkan adanya gerbong kereta khusus untuk tempat merokok pada rangkaian kereta jarak jauh.
Usai pernyataan dalam rapat dengar pendapat di DPR bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini berujung viral, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menjelaskan bahwa fakta di lapangan, banyak mereka yang mau merokok terpaksa sembunyi-sembunyi, seperti di dalam toilet, sambungan gerbong atau ke peron ketika kereta berhenti.
"Faktanya, di lapangan, masih ada yang merokok sembunyi-sembunyi di toilet atau sambungan gerbong, keluar stasiun, area publik dan itu lebih berbahaya. Dengan adanya ruang khusus, justru bisa lebih aman dan tertib," kata Nasim kepada wartawan, Sabtu (23/8/2025).
Ia menyatakan, usulannya tersebut adalah suara aspirasi masyarakat dan penumpang perokok yang tidak terakomodasi.
Nasim cuma mau para pemangku kebijakan mendengar aspirasi ini dan mencari titik temu agar hak dan kenyamanan penumpang sama-sama terjaga.
Alasan Usulan Gerbong Kereta Khusus Perokok Sulit Diwujudkan, Ini Aturannya |
![]() |
---|
Anggota DPR Nasim Khan Usul Gerbong Merokok di KA, Ini Jawaban Kemenhub |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Nasim Khan, Anggota DPR RI yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok, Punya Harta Rp30,9 M |
![]() |
---|
Profil Nasim Khan, Anggota DPR RI yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok di KA Jarak Jauh |
![]() |
---|
Anggota DPR Soroti Silfester Matutina Jadi Komisaris BUMN meski Berstatus Terpidana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.