SRAJ Investasi Rp1 Triliun Bangun RS Internasional di KEK Sekupang Batam
Pada tahap pertama, MABIH akan dibangun di atas lahan 1,68 hektare dari total 2,9 hektare yang telah disiapkan di KEK Pariwisata.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Emiten PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (IDX:SRAJ) atau Mayapada Healthcare menginvestasikan dana sebesar Rp1 triliun untuk pembangunan rumah sakit internasional di Kota Batam, Kepulauan Riau.
RS internasional ini dibangun untuk mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan di Batam.
SRAJ memberi nama Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) berlokasi di KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam di Sekupang, Batam.
Baca juga: Prabowo Ingin Warga Tak Lagi Berobat ke Luar Negeri: KEK Sanur akan Jadi Pusat Medis Internasional
Seremoni peletakan batu pertama pembangunan RS ini dilakukan oleh Kepala Badan Pengusahaan Batam, Amsakar Achmad, bersama Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dr. Rizal Edwin Manansang, Ak., M.Sc, dan Presiden Komisaris Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir.
Pembangunan MABIH diyakini akan mampu memperkuat ekosistem layanan kesehatan nasional sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap layanan kesehatan di luar negeri.
Pada tahap pertama, MABIH akan dibangun di atas lahan 1,68 hektare dari total 2,9 hektare yang telah disiapkan di KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam.
Pembangunan tahap kedua akan direalisasikan dalam waktu yang berdekatan dengan tahap pertama untuk klinik spesialis, fasilitas penunjang, hingga sarana pendukung untuk
kenyamanan pasien dan keluarga.
RS internasional ini merupakan hasil kerjasama Mayapada Healthcare dengan Apollo Hospitals India dan dibangun dengan konsep green hospital yang didesain oleh HKS Singapore, Medical Planner.
Bangunan RS ini terdiri dari 11 lantai dengan 1 semi basement dan berkapasitas 250 tempat tidur dan ditargetkan rampung akhir 2027 dan menjadi rumah sakit internasional swasta pertama di kawasan ekonomi khusus, menyusul Bali International Hospital milik pemerintah di KEK Sanur, Bali.
Menurut Jonathan Tahir, Presiden Komisaris Mayapada Healthcare, pembangunan Mayapada Apollo Batam International Hospital bukan sekadar investasi di bidang kesehatan, tetapi juga investasi untuk masa depan bangsa.
"Setiap orang Indonesia berhak mendapatkan layanan kesehatan berstandar internasional tanpa harus pergi jauh ke luar negeri."
"Dengan hadirnya MABIH, kami ingin berkontribusi lebih untuk memperkuat kemandirian bangsa dalam bidang kesehatan, sekaligus meningkatkan kepercayaan bagi setiap orang Indonesia terhadap kualitas layanan kesehatan di dalam negeri," ujarnya dikutip Kamis, 28 Agustus 2025.
Rp200 Triliun Mengalir ke RS Luar Negeri
Dr. Rizal Edwin Manansang, Ak., M.Sc, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengungkapkan, hampir dua juta masyarakat Indonesia setiap tahunnya masih berobat ke luar negeri dengan potensi kebocoran devisa hingga Rp200 triliun.
Menurut dia, hal ini menjadi perhatian serius Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, kehadiran MABIH dinilai sebagai proyek strategis yang akan memberikan dampak signifikan bagi industri kesehatan di Indonesia.
"KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam merupakan terobosan strategis
pemerintah, melanjutkan KEK kesehatan yang sebelumnya telah dilakukan di Sanur Bali, untuk menghadirkan pelayanan kesehatan bertaraf internasional. Dengan inisiatif ini, kita dapat menghadirkan layanan kesehatan yang setara dengan yang terbaik di dunia bagi masyarakat Indonesia,” ujar Rizal.
Amsakar Achmad, Kepala Badan Pengusahaan Batam menambahkan, pembangunan RS ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo agar Batam dapat berkontribusi signifikan dalam mendorong ekonomi dan menarik investasi.
Navin Sonthalia, Presiden Direktur & CEO Mayapada Healthcare menyatakan MABIH akan dilengkapi peralatan mutakhir dan fasilitas medis modern untuk layanan unggulannya.
"Regulasi KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam memberi kami keunggulan strategis dengan menghadirkan dokter senior asing dengan keahlian khusus, memperkuat kolaborasi dengan dokter Indonesia berkompetensi global, serta mempermudah akses alat medis canggih dan obat-obatan penting untuk terapi inovatif yang sebelumnya sulit dijangkau," ujarnya.
Hal itu didukung pula dengan insentif fiskal yang dapat menekan biaya operasional
secara signifikan. "Semua ini demi satu tujuan, menghadirkan layanan medis advanced, berstandar internasional, dengan tarif kompetitif bagi masyarakat Indonesia," kata Navin.
RS ini akan dilengkapi dengan peralatan medis mutakhir sepertikardiovaskular, onkologi, neurologi, gastrohepatologi, hingga ortopedi, dan akan bisa menangani kasus kompleks seperti transplantasi organ dan pengobatan kanker dengan pendekatan komprehensif dan berbasis teknologi terkini.
Selain itu juga akan mengaplikasikan teknologi maju seperti pemantauan jantung berbasis AI, terapi sel dan genetik, pencitraan diagnostik presisi, hingga bedah robotik generasi terbaru. (tribunnews/fin)
PBB Minta Israel Tegakkan Keadilan Setelah Pengeboman 'Double Tap' RS Gaza |
![]() |
---|
Dokter Muda Sambut Positif Rencana Pemerintah Bangun 30 Fakultas Kedokteran di Indonesia |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Bangga RS PON Mampu Lakukan Operasi Tumor Otak |
![]() |
---|
Perkuat Layanan Kesehatan Nasional, Prabowo Target Bangun 500 Rumah Sakit Berkualitas Tinggi |
![]() |
---|
bank bjb Buka Penawaran SR023, Investasi Syariah yang 100 Persen Dijamin Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.