Demo di Jakarta
Mendag Budi Koordinasi dengan Pengusaha Ritel dan Pusat Belanja Bahas Dampak Demo: Jaga Pasokan
Peritel memastikan bahwa mereka siap untuk terus memasok barang meskipun demonstrasi belum menunjukkan akan berakhir.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Budi Santoso telah berkoordinasi dengan para pengusaha pusat perbelanjaan dan peritel untuk membahas dampak demonstrasi yang terjadi di Jakarta terhadap distribusi barang dan ketersediaan pasokan.
Salah satu pihak yang diajak berkoordinasi adalah Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
"Kita sudah koordinasi terus dengan Aprindo. Kita berkoordinasi untuk tetap menjaga pasokan juga yang di daerah," kata Budi ketika ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8/2025).
Dari hasil koordinasi, para peritel memastikan bahwa mereka siap untuk terus memasok barang meskipun demonstrasi belum menunjukkan akan berakhir.
Baca juga: Pengusaha Pusat Belanja Resah Banyaknya Aksi Demo di Jakarta
"Pokoknya berkoordinasi, siap mendistribusikan barang-barang. Pada prinsipnya siap. Kemarin sih tidak ada masalah ya," ujar Budi
Tak hanya peritel, Budi juga menjalin komunikasi dengan para pengusaha pusat perbelanjaan.
Ia menegaskan bahwa stok barang, baik di ritel modern maupun pasar tradisional, dalam kondisi aman.
"Kami sampaikan ke masyarakat semua produk dan kebutuhan, baik di ritel atau di pasar rakyat itu semua aman ya. Stok aman semua," ucap Budi.
Adapun aksi unjuk rasa ini dipicu oleh insiden tragis yang terjadi pada Kamis (28/8/2025) di kawasan Jalan Penjernihan, Jakarta Pusat.
Seorang pengemudi ojek daring bernama Affan Kurniawan dilaporkan tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik satuan Brimob.
Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video amatir yang kemudian tersebar luas di media sosial.
Dalam waktu singkat, video itu memicu kemarahan di kalangan pengemudi ojek daring serta simpatisan masyarakat sipil.
Aksi ini meluas ke berbagai kantor, yakni Mako Brimob Kwitang, Mapolda Metro Jaya, Gedung DPR/MPR RI, dan beberapa daerah lainnya.
Terkini, Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik (Divpropam Polri) menetapkan 7 anggota Brimob melanggar kode etik dan ditahan pada sel khusus selama 20 hari.
Kata Pengusaha Pusat Belanja
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyatakan bahwa aksi demonstrasi yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir di Jakarta berpotensi memengaruhi jumlah kunjungan ke pusat-pusat perbelanjaan.
Ia mengatakan, pusat perbelanjaan sebagai salah satu fasilitas publik akan tetap mengupayakan untuk dapat terus beroperasi melayani kebutuhan masyarakat.
"Namun, tentunya dengan tetap mengutamakan dan mengedepankan faktor kenyamanan serta terutama faktor keamanan pengunjung," kata Alphonzus kepada Tribunnews, Sabtu (30/8/2025).
Mengingat kondisi di beberapa wilayah masih ada yang terdampak langsung imbas demo, dia bilang setiap pengelola akan mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang terbaik bagi masing-masing pusat perbelanjaan.
Pusat Perbelanjaan disebut dapat memutuskan untuk tetap beroperasi normal sepenuhnya.
Namun, mereka juga bisa menutup sementara operasionalnya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
"Kunjungan ke banyak pusat perbelanjaan tentunya juga akan terganggu, namun APPBI tetap optimis tingkat kunjungan akan segera pulih normal dalam waktu dekat," ujar Alphonzus.
Ia berharap semua pihak dapat menahan diri agar situasi dan kondisi tetap kondusif.
Sehingga, tidak mengganggu aktivitas masyarakat banyak yang berpotensi terpuruknya kelangsungan kehidupan rakyat Indonesia.
Ia juga mengimbau dan berharap agar pemerintah bertindak secara cepat dan bijaksana untuk menyelesaikan permasalahan secara tuntas.
"Perekonomian harus dijaga agar rakyat Indonesia dapat tetap menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera," ucap Alphonzus.
"Namun tentunya perekonomian akan terpuruk jika situasi dan kondisi keamanan serta politik tidak kondusif," jelasnya.
Sejumlah Fasilitas Umum Rusak
Aksi unjuk rasa di Jakarta pada Jumat (29/8/2025) hingga Sabtu dini hari (30/8) menyisakan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum.
Semula aksi unjuk rasa berada di depan gedung MPR/DPR lalu meluas pada Jumat malam dengan masuk ke Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit melalui beberapa akses yaitu di sekitar kawasan Kuningan,Semanggi, dan Senayan.
Serangkaian fasilitas umum yang dibakar massa berupa 7 halte TransJakarta dan 7 gerbang tol.
Berikut rangkuman yang dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
7 Halte TransJakarta
Pada keterangan tertulis Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani, mengatakan, hingga Sabtu (30/8/2025) pagi setidaknya ada tujuh halte yang rusak parah.
Lima halte Transjakarta dirusak pada Jumat (29/8/2025) malam dan dua lainnya pada Sabtu dini hari tadi.
"Hingga pukul 01.00 WIB, ada lima halte Transjakarta yang dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab dan dua halte Transjakarta lainnya kembali dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab dini hari tadi,” tutur Ayu.
Berikut halte yang dirusak:
• Halte Polda Metro Jaya
• Halte Senen Toyota Rangga
• Halte Sentral Senen
• Halte Senayan Bank DKI
• Halte Gerbang Pemuda
• Halte Bundaran Senayan
• Halte Pemuda Pramuka
Gerbang Tol
Sementara itu Jasa Marga mencatat ada 7 gebrang tol yang mengalami kerusakan imbas dibakar oknum tidak bertanggung jawab.
Senior General ManagerJasamarga Metropolitan TollroadPlaza Tol Cililitan Jakarta, Widiyatmiko Nursejati menyampaikan, total sebanyak tujuh gerbang tol dibakar massa:
1. GT Slipi 1
2. GT Slipi 2
3. GT Pejompongan
4. GT Senayan
5. GT Semanggi 1
6. GT Semanggi 2
7. GT Kuningan 1
Selain itu, fasilitas pelayanan jalan tol lain juga dirusak oleh massa:
1. Lebih dari 20 unit Water Barrier
2. Rubber cone, Median Concrete Barrier (MCB)
3. CCTV jalan tol dan sarana pendukung jalan tol lainnya
"Jasa Marga amat menyesali segala tindakan pengrusakan yang terjadi selama aksi unjuk rasa. Jasa Marga juga meminta maaf atas ketidaknyamanan dan hambatan yang terjadi selama aksi unjuk rasa berlangsung," kata Widiyatmiko.
Sebelumnya dampak aksi tersebut menyebabkan ditutupnya sejumlah akses masuk ke jalan tol.
Misalnya pada Jumat pagi hingga malam di Jakarta, ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit, di tutup sementara waktu.
Kemudian sejak pukul 17.13 WIB, ruas tol dalam kota juga ditutup.
Layanan TransJakarta dan MRT Tutup Sementara
Hingga Sabtu pagi dari pantauan Tribunnews.com, tidak ada bus TransJakarta yang menghiasi jalanan ibukota.
Dari pengumuman di instagram TransJakarta disampaikan bahwa TransJakarta tidak beroperasi sementara waktu akibat kondisi yang tidak kondusif pasca demo DPR.
"Selamat pagi, Sahabat TiJe. Mengingat situasi yang tidak kondusif, seluruh layanan Transjakarta hingga saat ini masih tidak dapat melayani pelanggan,” tulis manajemen Transjakarta yang dikutip Sabtu (30/8).
Kondisi yang sama juga dialami MRT.
MRT hanya melayani rute Blok M - Lebak Bulus dan sebaliknya.
Sementara dari Blok M - Bundaran HI tidak beroperasi.
"Kereta hanya melayani rute Lebak Bulus - Blok M BCA dan sebaliknya," kata pengumumuman di IG MRT.
Demo di Jakarta
Kondisi Polda Metro Jaya Usai Demonstrasi, Sisa Gas Air Mata Masih Ganggu Petugas Kebersihan |
---|
Sejumlah Pengendara Menepi dan Abadikan Sisa Kerusuhan di Depan Gedung DPR RI |
---|
Deretan Momen Prabowo Melayat Sopir Ojol Tewas Ditabrak Rantis: Temui Ayah, Peluk Ibu dan Adik Affan |
---|
Stasiun MRT Istora Rusak Parah Ulah Massa Anarkis, Banyak Barang Hilang Dijarah |
---|
Heikal Safar: DPR Kehilangan Empati, Presiden Prabowo Harus Tegas |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.