Aksi Unjuk Rasa hingga Kerusuhan Berdampak ke Pasar Saham, OJK: IHSG Agustus All Time High
Aksi unjuk rasa hingga berujung kerusuhan pada akhir pekan di bulan Agustus 2025 kemarin, berdampak pada volatilitas pasar saham.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi unjuk rasa hingga berujung kerusuhan pada akhir pekan di bulan Agustus 2025 kemarin, berdampak pada volatilitas pasar saham.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan, ekonomi domestik mencatatkan tingkat pertumbuhan yang solid, intermediasi sektor jasa keuangan juga tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik.
Pasar modal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja yang positif bahkan menyentuh tingkat tertinggi atau all time high.
Baca juga: Kepercayaan Investor Dorong Laju IHSG Kembali Menguat Setelah Sempat Turun 3 Persen Imbas Demo
"Untuk pasar saham di bulan Agustus, IHSG mencatat kinerja positif bahkan menyentuh tingkat tertinggi atau all time high selama ini," ujar Mahendra saat Konferensi Pers RDKB secara virtual, Kamis (4/9/2025).
Mahendra menyadari sempat terjadi gejolak volatilitas di beberapa hari sebelumnya, namun perkembangan lebih lanjut relatif terbatas.
OJK menyiapkan langkah strategis untuk antisipasi berbagai kemungkinan untuk menjaga stabilitas sistem jasa keuangan yakni dengan melakukan koordinasi intensif dengan lembaga jasa keuangan dan pihak-pihak terkait.
"Untuk itu OJK meminta LJK proaktif mengidentifikasi potensi-potensi kerugian dan risiko dan mempercepat asesmen terhadap penilaian kemungkinan kerugian dan memastikan pembayaran segera dilakukan," ujar dia.
Langkah kedua, memberikan kemudahan akses dan penyediaan pembiayaan bagi masyarakat untuk aktivitas ekonomi. Bagi debitur yang terkena dampak secara material dari perkembangan situasi terkini dan berpengaruh terhadap kemampuan pembayaran pinjamannya, OJK mendorong lembaga jasa keuangan terkait untuk memberikan relaksasi pembayaran pinjaman itu.
Baca juga: 2 Kali Sri Mulyani Diisukan Mundur dari Kabinet, Pernah Bikin IHSG Anjlok, Hari Ini Minta Maaf
"Antara lain melalui restrukturisasi dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan perlindungan terhadap nasabah," terangnya.
Sementara untuk bidang PVML, OJK melakukan deregulasi ketentuan antara lain berupa pemberian kemudahan pembiayaan bagi calon nasabah perusahaan pembiayaan, perusahaan pembiayaan infrastruktur, dan pegadaian yang berdasarkan data historis memiliki kualitas pembiayaan non lancar yang tidak material.
"Sepanjang calon nasabah itu dinilai masih memiliki kemampuan membayar angsuran dan selaras dengan risk appetite dari lembaga jasa keuangan yang yang bersangkutan," ucap dia.
Terakhir, OJK terus memantau situasi yang berkembang untuk menjaga stabilitas sektor keuangan. OJK mendorong lembaga jasa keuangan melakukan uji ketahanan atau stres tes atas dampak pergerakan nilai pasar dari aset yang dimiliki guna memastikan kesiapan dalam menghadapi berbagai skenario.
"Tadi Pak Inarno menyampaikan bahwa beberapa instrumen seperti buyback saham tanpa melalui RUPS, penundaan implementasi pembiayaan transaksi short selling, dan penyesuaian trading hold pada penurunan IHSG serta asymmetric auto rejection tetap berlaku," jelasnya.
Rapuh
Penguatan IHSG dinilai masih rapuh bahkan tergolong semu. Pada akhir perdagangan Rabu (3/8), IHSG ditutup menguat 1,08 persen atau naik 84,27 poin ke level 7.885,86.
Menko Airlangga: IHSG Turun 1,53 Persen Saat Aksi Demonstrasi Besar di Jakarta Jumat Lalu |
![]() |
---|
Di Lantai Bursa, Airlangga, Direksi BEI hingga Jusuf Hamka Bacakan Al-Fatihah untuk Affan Kurniawan |
![]() |
---|
IHSG Pagi Ini Anjlok hingga 3 Persen Imbas Aksi Unjuk Rasa di Berbagai Daerah |
![]() |
---|
IHSG Berakhir Anjlok 1,53 Persen, Analis: Imbas Aksi Demonstrasi |
![]() |
---|
Pemerintah Ungkap Kondisi Ekonomi RI di Tengah Aksi Unjuk Rasa: Wajar Jika IHSG dan Rupiah Melemah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.