Bulog Proses Ulang Beras yang Turun Mutu untuk Kembalikan Kualitas
Perum Bulog akan memproses ulang atau reproses beras yang ditemukan mengalami turun mutu di Ternate, Maluku Utara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog akan memproses ulang atau reproses beras yang ditemukan mengalami turun mutu di Ternate, Maluku Utara.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan sejatinya beras yang turun mutu tak serta merta menjadi tidak layak.
"Beras turun mutu bukan berarti tidak layak. Kami memiliki mekanisme reproses agar kualitasnya kembali sesuai standar,” kata Rizal dikutip dari siaran pers pada Rabu (8/10/2025).
Rizal menjelaskan bahwa beras yang dikategorikan rusak akan melalui tahapan pemeriksaan laboratorium sebelum diputuskan langkah penanganannya.
Jika hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan yang masih di bawah batas keamanan pangan, beras dapat dijual ke industri pakan.
Namun apabila hasil uji menunjukkan kadar di atas batas keamanan pangan, maka beras tersebut dapat dijual ke industri non-pangan atau non-pakan.
Pihaknya bisa memusnahkan beras tersebut apabila tidak memenuhi standar keamanan demi memenuhi tata kelola yang akuntabel dan transparan.
Guna memastikan cadangan pangan di wilayah Maluku Utara tetap terjaga, Bulog telah mengirimkan 270 ton beras ke Ternate.
Selain melakukan peninjauan ke gudang dan fasilitas reproses, Rizal juga melakukan silaturahmi dengan Kapolda Maluku Utara, Komandan Korem, serta Kesultanan Ternate.
"Melalui langkah tanggap dan kolaboratif ini, kami ingin memastikan bahwa setiap butir beras yang sampai ke masyarakat adalah hasil pengelolaan yang transparan, berkualitas, dan bertanggung jawab," ucap Rizal.
Baca juga: Komisi IV DPR RI Soroti Penurunan Mutu Hampir 30 Ribu Ton Beras Bulog
Sebagaimana diketahui, akun Instagram DPR RI mengunggah video yang menunjukkan Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, bersama tim Komisi IV DPR RI menemukan beras tak layak konsumsi tersebut di Gudang Perum Bulog Cabang Ternate, Maluku Utara.
Baca juga: KSP Sebut Harga Beras di 10 Kabupaten Ini Ada yang Tembus Rp50 Ribu per Kg
Tim Komisi IV menemukan beras tak layak itu sekitar 1.200 ton beras dan telah tersimpan sejak Mei 2024. Titiek kemudian mengambil beras tersebut dan mengatakan bahwa warnanya sudah abu-abu. Ia mempertanyakan mengapa beras tersebut tidak disalurkan.
Ketika menggenggam beras itu, Titiek menilai beras dengan kualitas jelek tersebut seharusnya tidak dijual, apalagi disalurkan sebagai bantuan pangan.
Titiek Soeharto Temukan Beras Tak Layak Konsumsi, Dirut Bulog: Sedang Diproses Ulang |
![]() |
---|
Dapat Penugasan, Bulog Kembali Serap Gabah Petani dengan Harga Rp6.500 per Kg |
![]() |
---|
2,49 Ribu Ton Beras SPHP Digelontorkan dalam Gerakan Pangan Murah di Jawa Timur |
![]() |
---|
Mendagri Ajak Pemda Perkuat Kerja Sama dengan BPS dan Bulog untuk Kendalikan Inflasi |
![]() |
---|
Mentan Amran Minta Bulog Lanjut Serap Gabah Petani Rp 6.500 Per Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.