Reshuffle Kabinet
Usai Dilantik Jadi Menteri Koperasi, Ferry Juliantono Tidak Langsung Sertijab
Ferry Juliantono baru saja dilantik menjadi menteri koperasi oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025).
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ferry Juliantono baru saja dilantik menjadi menteri koperasi oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025).
Ia yang sebelumnya menjabat sebagai wamen koperasi, kini menggantikan posisi Budi Arie Setiadi yang terkena reshuffle atau perombakan.
Usai dilantik menjadi menteri, ia tidak langsung melakukan serah terima jabatan (sertijab) dengan Budi Arie.
Berdasarkan informasi dari salah seorang staf humas Kementerian Koperasi, Ferry tidak kembali ke kantor Kemenkop setelah pelantikan.
"Teman-teman media mohon maaf, menteri koperasi Ferry Juliantono abis pelantikan tidak kembali ke kantor Kementerian Koperasi, lebih lanjut akan kita infokan kembali, terima kasih," tulis staf humas tersebut.
Sementara itu, pantauan Tribunnews di kantor Kemenkop pada 19.00 WIB, suasana kantor Kemenkop tampak lengang.
Di luar lobi utama tak terlihat ada kendaraan terparkir. Bagian dalam lobi pun tampak kosong. Kursi-kursi yang tersedia tidak terisi. Ada beberapa petugas keamanan yang terlihat sedang berbicara di meja resepsionis.
Baca juga: Menkop Budi Arie Tegaskan Komitmen Pemerintah Kembangkan Koperasi di Indonesia
Sebagai informasi, Ferry adalah pria kelahiran Jakarta, 27 Juli 1967. Ia dikenal luas sebagai aktivis, politisi, sekaligus penggerak koperasi dan organisasi masyarakat sejak dekade 1990-an.
Ferry menamatkan pendidikan dasar di SD Duren Tiga 07 Pagi Jakarta pada 1980, lalu melanjutkan ke SMP Sumbangsih (1984) dan SMA Mahardhika Surabaya (1987).
Ia kemudian meraih gelar sarjana akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (1993), gelar magister hubungan internasional dengan spesialisasi ekonomi politik internasional dari FISIP Universitas Indonesia (2006), serta gelar doktor sosiologi dari Universitas Indonesia.
Sebelum terjun penuh ke politik, Ferry pernah berkarier di bidang audit dan konsultan.
Ia sempat menjadi auditor Yayasan Mandiri (USAID), instruktur Prudential Banking System di BNI, serta komisaris sejumlah perusahaan industri dan pertanian.
Nama Ferry lebih dulu dikenal publik sebagai aktivis yang lantang menyuarakan isu agraria, koperasi, buruh, dan nelayan.
Ia memimpin Dewan Tani Indonesia sejak 2005 dan aktif di berbagai organisasi koperasi, termasuk Inkoptan dan Dekopin. Sikap kritisnya juga pernah membuatnya ditahan sebagai tahanan politik pada 2008 usai aksi protes kenaikan harga BBM di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di ranah politik, Ferry Juliantono merupakan kader Partai Gerindra sejak awal berdiri. Saat ini ia menjabat Wakil Ketua Umum DPP Gerindra periode 2020–2025.
Selain itu, ia juga dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal Syarikat Islam (2021–2026) dan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (2024–2028).
Pada 2025, Ferry juga ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina Patra Niaga melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.