Eaton Perkuat Peran dalam Transformasi Energi RI, Fokus pada Energi Terbarukan dan Pusat Data
Electrical Sector Indonesia Eaton Yana Achmad menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung target energi terbarukan nasional.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia tercatat sebagai negara dengan konsumsi energi terbesar di kawasan ASEAN pada 2023.
Berdasarkan ASEAN Energy Statistics Leaflet 2025 (AESL 2025), konsumsi energi nasional mencapai 168,7 juta ton setara minyak (Mtoe), naik 4,4 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tren kenaikan ini diperkirakan terus berlanjut, sementara dominasi bahan bakar fosil masih menjadi tantangan besar bagi bauran energi nasional.
Baca juga: Tranformasi Digital Berjalan Mulus, 99 Persen Total Transaksi BRI Dilakukan Secara Digital
Meski demikian, kebijakan transisi energi Indonesia terus menunjukkan kemajuan. Didukung sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar pada energi terbarukan, terutama hidro, panas bumi, dan surya PV.
Country Manager, Electrical Sector Indonesia Eaton Yana Achmad Haikal menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung target energi terbarukan nasional.
“Rencana kelistrikan nasional menargetkan 23 persen energi terbarukan dalam bauran pembangkit pada 2025, naik dari 14 persen pada 2021. Eaton berkomitmen mendukung pencapaian target tersebut,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).
Menurut Yana, Eaton siap berkontribusi pada target Net Zero Emission 2060 melalui penyediaan solusi kelistrikan yang efisien, andal, dan berkelanjutan.
Layanan yang ditawarkan mencakup sistem distribusi daya, proteksi arus listrik, UPS, hingga perangkat lunak manajemen energi.
“Semua ini berperan penting dalam membangun ekosistem energi berkelanjutan,” tambahnya.
Eaton juga menargetkan pengurangan emisi karbon minimal 50% pada 2030, transisi menuju circular product design, serta membantu pelanggan menekan emisi hingga 1,2 gigaton.
Pada 2025, Eaton bahkan memperbarui target globalnya dengan komitmen mencapai netral karbon penuh pada 2050.
Baca juga: Hadapi Dinamika Geopolitik, Bahlil Sebut Indonesia Harus Transformasi Energi dari Fosil ke EBT
RUPTL dan Peluang Strategis
Ditambahkannya, pemerintah melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 menargetkan tambahan kapasitas listrik sebesar 69,5 GW hingga 2034, dengan 74% di antaranya berasal dari energi terbarukan.
Rencana ini juga mencakup elektrifikasi daerah terpencil, instalasi sistem penyimpanan energi, serta modernisasi infrastruktur transmisi.
"Kebijakan tersebut menjadi peluang strategis bagi Eaton untuk memperluas peran dalam elektrifikasi, digitalisasi, hingga pengembangan infrastruktur pusat data—yang kian penting seiring meningkatnya adopsi cloud dan AI di Indonesia," katanya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
transformasi energi
Energi Terbarukan
konsumsi energi nasional
SDG07-Energi Bersih dan Terjangkau
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Dorong Percepatan Regulasi Energi Terbarukan dan Kelistrikan |
![]() |
---|
Perguruan Tinggi Didorong Aktif Dukung Net Zero Emission 2060 |
![]() |
---|
Dukung Target Dekarbonisasi Nasional, PLN EMI Dorong Layanan Sertifikat Energi Terbarukan |
![]() |
---|
Krisis Iklim Makin Nyata, Pimpinan MPR Berharap Ada Badan Ekonomi Karbon |
![]() |
---|
Lewat DEB Besakih Bali, Pertamina Lestarikan Hutan Tingkatkan Kesejahteraan dengan Energi Terbarukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.