Senin, 13 Oktober 2025

Tangan-Tangan Perempuan Tangguh Tapanuli Selatan Menghidupkan Ekonomi Daerah

Melalui usaha, ketekunan dan dukungan dari berbagai pihak, UMKM lokal di Tapanuli Selatan membuktikan bahwa mereka bisa bersinar dari bumi Andalas.

|
Penulis: Andra Kusuma
Kolase
Bersama, perempuan-perempuan ini menjadikan keterampilan sebagai jalan menuju kemandirian dan masa depan yang lebih cerah. 

Dibantu PTAR dengan mendirikan outlet khusus UMKM: Bagas Silua di wilayah tambang menjadi titik temu antara produk lokal dan pasar yang lebih luas.

Produk-produk seperti Batik Tapsel kini dapat dijual secara langsung setiap hari, dan dapat memberi ruang baru baginya untuk berkembang.

Kesempatan Belajar dan Beradaptasi

Para pelaku UMKM Batik Tapsel dibekali keterampilan membatik modern dan tradisional dalam pelatihan yang didukung PTAR, agar siap bersaing di pasar yang lebih luas.
Para pelaku UMKM Batik Tapsel dibekali keterampilan membatik modern dan tradisional dalam pelatihan yang didukung PTAR, agar siap bersaing di pasar yang lebih luas. (dok.batik tapsel)

Tidak berhenti pada peningkatan produksi hingga pendirian bangunan khusus pelaku UMKM saja.

PTAR juga membuka kesempatan bagi Shanty dan perajin Batik Tapsel lainnya untuk belajar langsung tentang pengelolaan limbah batik ke daerah yang lebih maju dalam praktik lingkungan, seperti Solo dan Yogyakarta.

Pendekatan ini tidak hanya memberi pengetahuan teknis saja, tapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjalankan usaha yang berkelanjutan (sustainable), dengan meminimalkan dampak negatif terhadap alam.

Merias Wajah, Membuka Jalan Usaha

Di jalur berbeda, Srilinna Yanti Galingging atau sering disapa Lina, saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (10/10/2025) memulai langkahnya dari hobi merias wajah.

Apa yang dulu hanya sekadar kesenangan pribadi, berkembang menjadi layanan make up profesional yang terus tumbuh berkat kegigihan dan respons positif dari lingkungan sekitar.

Melalui pendampingan PTAR, Lina mendapatkan pelatihan tata rias yang lebih profesional bersama perempuan lain di lingkar tambang.

Mereka dibekali keterampilan baru dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai teknik rias modern dan berdaya jual.

“Awalnya cuma iseng-iseng ngerias teman. Eh, lama-lama banyak yang minta, jadi kepikiran buat dijadikan usaha, apalagi ada tawaran menarik ada pembinaan dari PTAR, ” kata Lina.

Mewujudkan Mimpi Melalui Wedding Organizer

Setiap goresan kuas Lina bukan hanya merias wajah, tapi juga menyulam harapan dan percaya diri bagi banyak perempuan.
Setiap goresan kuas Lina bukan hanya merias wajah, tapi juga menyulam harapan dan percaya diri bagi banyak perempuan. (dok.pribadi)

Bermula dari sekadar jasa make up, kelompok binaan ini mulai merintis usaha Wedding Organizer sendiri.

PTAR membantu pengadaan alat dan fasilitas yang dibutuhkan untuk operasional, termasuk ruang koordinasi yang tersedia di Bagas Silua.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved