APINDO Gandeng Sektor Keuangan Garap Potensi Industri Hilir Rumput Laut Indonesia
APINDO mengandeng Standard Chartered, Conservation International, dan Konservasi Indonesia untuk menggarap industri hilir rumput laut di Indonesia.
APINDO Gandeng Sektor Keuangan Garap Potensi Industri Hilir Rumput Laut Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengandeng Standard Chartered, Conservation International, dan Konservasi Indonesia untuk menggarap industri hilir rumput laut di Indonesia yang potensinya sangat besar.
Kerjasama APINDO bersama ketiga pihak tersebut disepakati melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendukung pelaksanaan Indonesia Seaweed Initiative.
MoU ini merupakan awal kerja sama strategis sektor privat, institusi keuangan, NGO, dan asosiasi bisnis untuk menjawab kesenjangan antara potensi besar industri rumput laut Indonesia dan kondisi aktual di lapangan yang masih memerlukan penguatan ekosistem, integrasi, dan peningkatan nilai tambah.
Saat ini baru 0,8 persen lahan rumput laut potensial yang dimanfaatkan dan sebagian besar produk diekspor dalam bentuk bahan mentah, dibutuhkan terobosan dalam membangun ecosystem enabler yang mengintegrasikan riset, pembiayaan, infrastruktur, dan inovasi industri.
“Hilirisasi rumput laut membutuhkan lebih dari sekadar industrialisasi produk - yang krusial adalah membangun ecosystem enabler yang mengintegrasikan riset terapan, infrastruktur logistik, pembiayaan inovatif, serta transfer teknologi bagi petani,” ujar Shinta Kamdani, Ketua Umum APINDO dikutip Minggu, 12 Oktober 2025.
Shinta mengatakan, APINDO terus mendorong terbentuknya roadmap bersama lintas sektor yang menempatkan rumput laut sebagai komoditas strategis.
Selain untuk meningkatkan nilai tambah ekspor,juga untuk memperkuat rantai pasok domestik, mengurangi ketergantungan impor bahan baku industri dan membuka akses pasar global dengan standar keberlanjutan.
Indonesia Seaweed Initiative berupaya membangun ekosistem terintegrasi dari hulu ke hilir, yang melibatkan sektor swasta, lembaga keuangan, pelaku konservasi, dan asosiasi usaha.
Kerjasama lintas sektor ini berupaya memaksimalkan jejaring APINDO dengan keahlian ilmiah dan teknis dari Conservation International dan Konservasi Indonesia, serta dukungan konsultasi pembiayaan berkelanjutan dan pengembangan kapasitas oleh Standard Chartered untuk memperkuat ekosistem ekonomi biru Indonesia.
“Industri rumput laut merupakan sektor strategis yang memiliki dampak potensi positif yang luas, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mendukung agenda global terkait iklim dan keberlanjutan, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi kaum muda," ungkap Donny Donosepoetro OBE, CEO, Standard Chartered Indonesia.
Baca juga: Dari Laut ke Industri, Begini Strategi Pemerintah Percepat Hilirisasi Rumput Laut
Karena itu, pihaknya berkomitmen memperkuat kerangka pembiayaan melalui pendekatan blended finance yang dapat mengurangi risiko bagi investor sekaligus memperluas akses modal bagi pelaku industri lokal.
Dia mengatakan, selama ini Standard Chartered mendukung transisi energi komersial berskala besar dan pembiayaan berkelanjutan hingga program komunitas untuk literasi keuangan dan pengembangan keterampilan bagi kaum muda di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
"Jika kerjasama ini berhasil, model proyek ini akan mendorong pengembangan industri rumput laut lokal dapat diterapkan dan direplikasi di Indonesia maupun di negara lainnya, sekaligus membuka peluang invetasi lintas batas dalam skala besar untuk membangun rantai pasok yang berkelanjutan dan berdaya saing global,” ujar Donny Donosepoetro.
Baca juga: Produksi Perikanan RI Rata-rata 20-25 Juta Ton Per Tahun, Terbanyak Rumput Laut
Dia menambahkan, potensi sangat besar rumput laut Indonesia tidak akan optimal tanpa dukungan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari peningkatan kapasitas petani, riset dan inovasi produk, hingga regulasi yang mendukung industrialisasi.
Karena itu, kerja sama multipihak menjadi kunci, Conservation International (CI) dan Konservasi Indonesia (KI) sebagai organisasi berbasis ilmu pengetahuan dalam pelaksanaannya akan memberikan dukungan berupa penelitian ilmiah, analisis lingkungan, serta pemantauan sosial-ekologi yang terintegrasi dengan pembangunan sistem pengetahuan untuk mendukung praktik berkelanjutan.
“Ekosistem laut yang sehat adalah prasyarat penting bagi ketahanan ekonomi biru,” ungkap Bjorn Stauch, Senior Vice President, Nature Finance, Conservation International.
Lembaganya fokus memberikan dukungan terhadap mitra-mitra kami di Indonesia untuk merancang dan mengimplementasikan praktik budi daya berbasis ilmu pengetahuan yang memprioritaskan solusi positif bagi alam.
Yakni, mulai dari pemilihan lokasi budi daya yang tepat, pemantauan kualitas perairan, hingga penerapan standar sertifikasi yang berkelanjutan.
"Dengan pendekatan ini, industri rumput laut tidak hanya akan menghasilkan produk bernilai tambah, tetapi juga berkontribusi aktif pada penyerapan karbon, ketahanan iklim, pelestarian keanekaragaman hayati, dan peningkatan produktivitas jangka panjang secara berkelanjutan," ujarnya.
Pendekatan ini juga mendorong integrasi dengan sektor pertanian dan industri lainnya melalui produk turunan seperti biofertilizer dan bio-stimulant yang dihasilkan oleh UMKM dan startup lokal, serta penguatan logistik dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan keterjangkauan.
Indonesia Seaweed Initiative menempatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam transformasi industri. Dengan memperkuat kapasitas petani, mendorong peran perempuan dalam rantai nilai, dan membuka akses pembiayaan yang inklusif, inisiatif ini berupaya membangun model ekonomi biru yang inklusif.
Laporan Reporter: Ahmad Febrian | Sumber: Kontan
Sumber: Kontan
Apindo Ungkap Tiga 'PR' Berat Menanti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa |
![]() |
---|
Apindo Sebut Menkeu Baru Harus Pro Pasar dan Fokus pada Penyerapan Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Apindo: Menteri Keuangan Purbaya Hadapi Ujian Berat Fiskal dan Dinamika Global |
![]() |
---|
Apindo Dukung Keputusan Pemerintah Tidak Naikkan Pajak di 2026 |
![]() |
---|
Apindo Minta Dialog Atasi Seretnya Pasokan Gas Industri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.