Selasa, 28 Oktober 2025

Laba Bersih BTN Tembus Rp 2,3 Triliun, Tumbuh 10,6 Persen di Kuartal III 2025

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,3 triliun di kuartal III-2025.

Istimewa
LABA NAIK - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,3 triliun di kuartal III-2025. Angka tersebut tumbuh 10,6 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,08 triliun. 

Sedangkan jumlah transaksi Bale by BTN melonjak 96 persen menjadi 1,53 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 783,5 juta.

Sementara itu, nilai transaksi di Bale by BTN mencapai Rp 71,9 triliun hingga akhir September 2025, naik 19,6 persen yoy dari September tahun lalu sebesar Rp 60,1 triliun.

Baca juga: BTN Optimistis Salurkan 220 Ribu Unit KPR Subsidi Hingga Desember 2025

Nixon mengatakan, peningkatan jumlah user dan transaksi melalui Bale superapp mendorong pertumbuhan saldo DPK di BTN

Sehingga, menunjukkan bahwa inisiatif digital yang kami lakukan terus meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memilih bertransaksi di BTN.

"Kami berharap sumber dana murah yang berkelanjutan ini akan menjadi mesin kekuatan baru bagi BTN sehingga kami dapat mencapai aspirasi menjadi bank transaksional di masa depan,” ujar Nixon.

Penyaluran Kredit

Penyaluran kredit dan pembiayaan BTN tetap tumbuh positif sebesar 7,0 persen yoy menjadi Rp 381,03 triliun hingga kuartal III-2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp356,06 triliun.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh penyaluran kredit dan pembiayaan ke sektor perumahan yang meningkat 6,4 persen yoy menjadi Rp 322,53 triliun dan sektor non perumahan (non-housing loan) yang naik 10,7 persen yoy menjadi Rp 58,49 triliun.

Di sektor perumahan, BTN membukukan penyaluran KPR Sejahtera FLPP (KPR subsidi) yang mencapai Rp 186,58 triliun hingga kuartal III-2025, bertumbuh 8,0 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan KPR non-subsidi bertumbuh 7,3 persen menjadi Rp 111,33 triliun, berkat strategi perseroan menggandeng para developer top nasional dan mengadakan penawaran bunga promo KPR.

Nixon menyebut keputusan pemerintah yang telah meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit tahun ini dan alokasi untuk BTN sebanyak 220.000 unit menopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan subsidi di BTN, selain melalui berbagai insentif dan stimulus lainnya.

"Harapan kami adalah dengan dukungan pemerintah dan kerja keras BTN, semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati kepemilikan rumah dan meningkatkan taraf hidup mereka,” ucap Nixon.

Likuiditas Memadai

Dengan pertumbuhan positif di sisi pendanaan dan pembiayaan, BTN mencatat loan-to-deposit ratio (LDR) di level 88,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 96,0 persen.

Hal ini BTN menunjukkan likuiditas yang memadai untuk mendukung fungsi intermediasinya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved