Realisasi Investasi di Batam Rp54,7 Triliun,  Koordinasi Lintas Lembaga Jadi Kunci 

Ringkasan Berita:

• Investasi di Batam, Kepulauan Riau hingga triwulan III 2025 mencapai Rp54,7 triliun.
• Capaian investasi sebagai lompatan luar biasa dalam konteks daya saing kawasan.
• Strategi BP Batam dinilai selaras dengan praktik terbaik (best practices) pengembangan kawasan ekonomi dunia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Realisasi investasi di Batam, Kepulauan Riau hingga triwulan III 2025 mencapai Rp54,7 triliun.

Atas pencapaian tersebut, Pusat Kajian ASEAN dan Daya Saing Politeknik Negeri Batam menilai sebagai lompatan luar biasa dalam konteks daya saing kawasan.

Pusat kajian ini adalah lembaga riset yang fokus pada isu integrasi ekonomi regional dan peningkatan daya saing industri lingkup ASEAN.

Lembaga ini menilai capaian tersebut merupakan keberhasilan strategi reformasi pelayanan investasi yang dijalankan Badan Pengusahaan (BP) Batam di bawah kepemimpinan Kepala BP Batam Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra.

Research Fellow Pusat Kajian ASEAN dan Daya Saing Politeknik Negeri Batam, Billy Mambrasar menyampaikan, realisasi investasi sebesar Rp54,7 triliun di triwulan ketiga 2025 bukan angka biasa, tetapi bukti konkret dari reformasi yang dijalankan oleh BP Batam di bawah kepemimpinan Amsakar dan Claudia.

"BP Batam hari ini mampu membangun arah kebijakan yang fokus pada hasil dan kepastian berusaha serta memastikan koordinasi lintas lembaga berjalan cepat dan efisien,” ujar Billy dikutip Rabu (29/10/2025).

Billy menilai strategi BP Batam sudah selaras dengan praktik terbaik (best practices) pengembangan kawasan ekonomi dunia.

“Langkah BP Batam dalam dashboard “invest in batam” sebagai layanan investasi, simplifikasi perizinan, serta peningkatan kualitas SDM industri lewat program Manajemen Talenta Batam (MANTAB) menunjukkan visi jangka panjang yang matang."

Baca juga: BP Batam Luncurkan Dua Inovasi untuk Dorong Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

"Ini adalah model reformasi yang bisa direplikasi oleh kawasan ekonomi lain di Indonesia,” ujarnya.

Ia berharap momentum positif ini terus dijaga melalui sinergi lintas sektor, karena kedepannya hal ini menjadi faktor kunci pertumbuhan ekonomi inklusif di Kota Batam.