Amman Mineral Kantongi Izin Ekspor 480 Ribu Ton Tembaga dari Kementerian ESDM
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebanyak 480.000 metrik ton kering dari Kementerian ESDM.
Ringkasan Berita:
- PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebanyak 480.000 metrik ton kering.
- Kementerian Perdagangan memiliki landasan menerbitkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) konsentrat tembaga bagi Amman Mineral.
- Terhentinya smelter membuat pertumbuhan ekonomi NTB dari sektor pertambangan terkontraksi hingga minus 30 persen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) memperoleh rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebanyak 480.000 metrik ton kering (dmt), yang berlaku enam bulan mulai 31 Oktober 2025, dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dengan terbitnya rekomendasi ekspor tersebut, Kementerian Perdagangan memiliki landasan menerbitkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) konsentrat tembaga bagi AMNT.
Presiden Direktur AMNT Rachmat Makassau menyatakan izin ekspor konsentrat tembaga akan menjadi faktor penting dalam menjaga kesinambungan operasional perusahaan.
Dengan dimulainya kembali penjualan konsentrat tembaga, ia memastikan gudang penyimpanan konsentrat tidak akan melebihi kapasitas.
Maka dari itu, operasional tambang tetap dapat berlanjut sesuai rencana, selama fasilitas smelter diperbaiki.
"Dengan demikian, kontribusi fiskal AMMAN bagi perekonomian nasional dan daerah juga kembali pulih, serta mendukung pemulihan ekonomi NTB,” kata Rachmat dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (5/11/2025).
Sebelumnya, operasi fasilitas smelter AMMAN harus berhenti beroperasi sementara pada Juli dan Agustus 2025 karena perbaikan di unit Flash Converting Furnace dan Sulfuric Acid Plant.
Penghentian sementara tersebut terpaksa dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih parah dan risiko bagi keselamatan kerja.
Rachmat menyebut perbaikan terhadap komponen utama smelter itu memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan harus dilakukan secara menyeluruh.
Mengingat skala dan kerumitan pekerjaan tersebut, proses perbaikan diperkirakan akan berlanjut hingga paruh pertama 2026.
"Selama periode perbaikan berlangsung, kami tetap melakukan operasi secara parsial dengan peningkatan produksi," ujar Rachmat.
Baca juga: Freeport Minta Pemerintah Perpanjangan Izin Ekspor Tembaga dari Mei ke Desember 2024
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Iqbal menyambut baik keputusan pemerintah pusat yang memberikan rekomendasi ekspor bagi AMNT.
Sejak awal, ia mengungkap pihaknya telah berkoordinasi secara intens dengan berbagai kementerian dan lembaga agar izin ini dapat segera terbit.
"Izin ini bukan hanya penting untuk operasi AMMAN, tetapi juga penting untuk menggerakkan ekonomi lokal serta untuk menjaga stabilitas fiskal daerah,” kata Iqbal.
Baca juga: Setelah Nikel dan Bauksit, Ekspor Tembaga Mentah Dihentikan Pada Akhir 2023, Ini Penjelasan Presiden
| Pemberdayaan UMKM Bale Berdaya Diharapkan Dapat Bangun Fondasi Ekonomi Kewirausahaan |
|
|---|
| Freeport Minta Pemerintah Perpanjangan Izin Ekspor Tembaga dari Mei ke Desember 2024 |
|
|---|
| Amman Mineral Cetak Laba Rp1,83 Triliun di Tengah Pembatasan Ekspor, Bagaimana Pandangan Analis? |
|
|---|
| Terapkan ESG, Sektor Pertambangan Diharapkan Dapat Wujudkan Operasional Berkelanjutan |
|
|---|
| Difasilitasi Komnas HAM, Amanat KSB Harap AMNT Realisasikan Hasil Mediasi |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.