Sabtu, 8 November 2025

Kredit Perbankan Tumbuh 7,70 Persen, Pembiayaan Investasi Naik Tertinggi

Hingga September 2025, kredit korporasi tumbuh 11,53 persen sementara kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) naik tipis 0,23 persen.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Nitis Hawaroh
KREDIT PERBANKAN TUMBUH - Kepala Ekskutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae. OJK menyatakan, kredit perbankan tumbuh 7,70 persen secara tahunan menjadi Rp 8.162,8 triliun di akhir Agustus 2025. 

Ringkasan Berita:
  • OJK menyatakan, hingga akhir September 2025 fungsi intermediasi perbankan berjalan baik. 
  • Kredit korporasi tumbuh 11,53 persen sementara kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) naik tipis 0,23 persen.
  • Rata-rata bunga kredit investasi turun 50 basis poin sementara bunga kredit modal kerja turun 41 basis poin dibandingkan 2024 karena penurunan suku bunga acuan.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja sektor perbankan nasional tetap stabil hingga akhir September 2025 dengan fungsi intermediasi perbankan berjalan baik dan profil risiko yang terkendali serta likuiditas memadai.

Kepala Ekskutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, kredit perbankan tumbuh 7,70 persen secara tahunan menjadi Rp 8.162,8 triliun dari posisi Agustus 2025 yang sebesar 7,56 persen.

"Kredit investasi tumbuh tertinggi sebesar 15,18 persen, diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 7,4 persen sedangkan kredit modal kerja 3,37 persen," kata Dian Ediana saat Konferensi Pers RDKB secara virtual, Jumat (7/11/2025).

Berdasarkan kategori debitur, kredit korporasi tumbuh 11,53 persen sementara kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) naik tipis 0,23 persen.

Dari sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh 8,81 persen secara tahunan. Agustus sebelumnya tercatat sebesar 8,51 persen secara tahunan, menjadi Rp9.695,4 triliun.

Seiring dengan penurunan suku bunga acuan (policy rate), suku bunga kredit perbankan juga ikut menurun. Rata-rata bunga kredit investasi turun 50 basis poin sementara bunga kredit modal kerja turun 41 basis poin dibandingkan 2024.

OJK juga mencatat likuiditas perbankan tetap sehat, rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (ALDPK) berada di level 130,47 persen, jauh di atas ambang batas 10 persen.

Liquidity Coverage Ratio (LCR) juga tinggi di 205,49 persen menandakan perbankan memiliki cadangan likuiditas yang kuat.

Baca juga: OJK Bantah SLIK Sulitkan Masyarakat Dapat Kredit Perbankan: Hanya Salah Satu Bahan Pertimbangan

"Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,24 persen, Agustus sebelumnya sebesar 2,20 persen, dan NPL net relatif stabil sebesar 0,87 persen, sama seperti bulan sebelumnya," ujar Dian.

"Sementara itu, loan at risk (LAR) dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 9,52 persen Agustus sebelumnya 9,73 persen," imbuhnya menegaskan.

Baca juga: Kredit Macet UMKM Bakal Berdampak pada Stabilitas Perbankan 

Dian menegaskan, ketahanan perbankan juga tetap kuat, tercermin dari permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) yang berada sebesar 26,15 persen, di Agustus sebelumnya sebesar 26,03 persen.

"Ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat untuk mengantisipasi kondisi ketidakpastian global," ungkapnya.

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved