Indonesia Targetkan 70 Persen Kapasitas Baru Energi Terbarukan, Sinyal Kuat Peluang Ekonomi Hijau
Indonesia tengah menyiapkan salah satu pembangunan energi bersih terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Ringkasan Berita:
- Pemerintah menargetkan 70 persen tambahan kapasitas listrik berasal dari energi terbarukan demi mencapai bauran hijau 35 persen pada 2034.
- Peluang ekonomi hijau ini didorong lewat Maju:On Hackathon 2025 dari UD Impact dan sejumlah universitas untuk menyiapkan talenta muda dalam solusi lingkungan.
- Para pemimpin menekankan inovasi berkelanjutan dan kolaborasi lintas sektor guna mempercepat transisi energi nasional.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia tengah menyiapkan salah satu pembangunan energi bersih terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Dalam rencana kelistrikan nasional yang baru, pemerintah menargetkan 70 persen tambahan kapasitas pembangkit listrik berasal dari energi terbarukan, sehingga bauran energi hijau dapat meningkat hingga sekitar 35 persen pada 2034.
Vice President UD Impact, Sunghwa Moon mengatakan,target ambisius ini menjadi sinyal kuat bagi peluang ekonomi hijau di Indonesia.
"Selain pembangunan infrastruktur energi, sektor teknologi dan inovasi juga dipandang berperan penting dalam mendukung agenda transisi ini," kata Sunghwa Moon saat program Maju:On Hackathon 2025 di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Program ini merupakan inisiatif yang berupaya mempercepat kesiapan talenta muda dalam ekosistem hijau yakni program pengembangan kewirausahaan yang digagas oleh UD Impact bersama sejumlah universitas di Indonesia dengan fokus pada pengembangan solusi nyata untuk isu lingkungan dan energi bersih, dengan dukungan berbagai pihak dari sektor swasta dan komunitas teknologi.
Ditambahkannya, peningkatan kebutuhan akan solusi energi rendah karbon mendorong lahirnya wirausaha yang mampu menghadirkan dampak terukur bagi masyarakat.
“Regulator kini menuntut hasil yang berintegritas dan manfaat iklim yang nyata. Founder perlu mampu menunjukkan dampak sosial sekaligus bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.
Co-Founder & CEO Ecoxyztem Venture Builder, Jonathan Davy menegaskan, bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mencapai target net-zero emission.
“Pemerintah dan korporasi saja tidak cukup. Kita butuh perusahaan berbasis founder yang mengubah empati terhadap masalah lokal menjadi solusi yang skalabel,” ujarnya dalam sesi diskusi bertema From Small Ideas to Big Impact: Building Indonesia’s Sustainable Future.
Inisiatif seperti Maju:On diharapkan dapat melahirkan inovator muda yang siap berkontribusi dalam proyek-proyek transisi energi dan dekarbonisasi nasional.
Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa percepatan ekonomi hijau tidak hanya bergantung pada investasi besar, tetapi juga pada kreativitas dan kolaborasi lintas generasi.
Program ini dikembangkan bersama konsorsium universitas seperti ITB, UGM, UI, UNNES, UPI, Telkom University, UNS, dan Universitas Primakara Bali.
Para peserta akan mengikuti pendampingan mentor dari ekosistem startup hijau serta pelatihan yang memadukan aspek teknologi, bisnis, dan dampak lingkungan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.