Perkuat Pasokan Listrik, FSRU Lampung Terima Kargo LNG dari Lapangan Tangguh Papua
FSRU Lampung kembali menerima kargo Liquefied Natural Gas (LNG) untuk melayani kebutuhan pembangkit listrik
Ringkasan Berita:
- Optimalisasi FSRU Lampung merupakan salah satu infrastruktur vital untuk meningkatkan pemanfaatan LNG domestik
- LNG menjadi bagian penting dalam akan melayani kebutuhan energi di sektor industri dan pembangkit listrik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - FSRU Lampung kembali menerima kargo Liquefied Natural Gas (LNG) untuk melayani kebutuhan pembangkit listrik sebesar ±132.800 m⊃3; dari Lapangan Tangguh, Papua.
Lapangan Tangguh adalah proyek gas alam cair (LNG) terbesar di Indonesia yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat, dan dioperasikan oleh BP.
Penerimaan LNG ini dilakukan melalui proses Ship-to-Ship Transfer (STS) oleh Anak Usaha PGN yakni PT PGN LNG Indonesia (PLI) pada 27 – 29 Oktober 2025. STS ini merupakan penerimaan kargo ke-19 sepanjang tahun 2025.
Baca juga: PGN Genjot Revitalisasi Tangki LNG Arun, Perkuat Posisi Indonesia Sebagai Hub Energi Regional
“Pencapaian ini menunjukkan dedikasi dan sinergi untuk melayani kebutuhan energi dalam negeri dengan menjaga keandalan operasi LNG di FSRU Lampung, khususnya untuk pemenuhan pasokan gas bagi sektor kelistrikan,” ujar Direktur Utama PLI Nofrizal, Sabtu (8/11/2025).
Nofrizal melanjutkan, optimalisasi FSRU Lampung merupakan salah satu infrastruktur vital untuk meningkatkan pemanfaatan LNG domestik. Dengan infrastruktur beyond pipeline ini juga membuktikan kapabilitas perusahaan dalam mengelola infrastruktur LNG dan meningkatkan posisi dalam distribusi gas bumi nasional.
Sepanjang tahun 2025, FSRU Lampung telah menyalurkan LNG dengan volume mencapai 53.496.916,60 MMBTU atau 175.97 BBTUD.
Baca juga: PGN Kantongi Pendapatan 2,9 Miliar Dolar AS Hingga September 2025, Naik 3,8 Persen
LNG menjadi bagian penting dalam akan melayani kebutuhan energi di sektor industri dan pembangkit listrik khususnya di wilayah Sumatera Selatan dan Jawa Bagian Barat. FSRU Lampung sendiri memiliki kapasitas penyimpanan LNG mencapai 170.000 m3 dan kapasitas regasifikasi LNG sebesar 240 MMSFD.
Sebagai tambahan informasi, pemanfaatan LNG berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 25 persen, tidak terdapat emisi sulfur, debu dan partikel lainnya, sehingga dapat berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.
“Dengan terlaksananya STS kali ini, diharapkan dapat semakin meningkatkan kontribusi PLI sebagai bagian dari Subholding Gas memiliki dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia, serta mendukung transisi energi menuju Net Zero Emission,” tutup Nofrizal.
| Mantan Dirut PGN Hendi Prio Santoso Jadi Tersangka Baru, Resmi Pakai Rompi Oranye KPK |
|
|---|
| PGN Diminta Segera Memperluas Infrastruktur Jaringan Gas |
|
|---|
| Didakwa Rugikan Negara USD 15 Juta, Eks Direktur PGN Danny Praditya Minta Audit BPK |
|
|---|
| Kejar Target NZE 2060, Masyarakat Diberikan Edukasi Pemanfaatan Gas Bumi Rumah Tangga |
|
|---|
| Sosok Eddy Hiariej, Wakil Menteri Hukum Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina Gas Negara |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.