Selasa, 18 November 2025

Indonesia Negara Pertama Miliki Sistem Ketertelusuran Hasil Perikanan Berstandar Global

KKP berhasil mengembangkan Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional yang memenuhi standar Global Dialogue on Seafood Traceability.

handout
TRANSPARANSI RANTAI PASOK -  Indonesia resmi diakui oleh GDST sebagai negara pertama di dunia yang memiliki sistem ketertelusuran hasil perikanan berstandar global yang dioperasikan pemerintah. 

Ringkasan Berita:
  • KKP berhasil mengembangkan Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional (STELINA).
  • Penerapan standar GDST pada STELINA menunjukkan bahwa Indonesia telah berhasil menerapkan standar global.
  • Pasar komoditi perikanan luar negeri kini semakin menuntut transparansi rantai pasok.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengembangkan Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional (STELINA) yang memenuhi standar Global Dialogue on Seafood Traceability (GDST).

GDST adalah protokol internasional yang dikembangkan secara kolaboratif oleh berbagai pemangku kepentingan di industri perikanan dunia.

Standar ini menetapkan parameter dan format Key Data Elements (KDE) yang harus dipenuhi agar sistem ketertelusuran dapat diakui secara global, seperti lokasi tangkapan, metode penangkapan, izin kapal, data pendaratan, dan sertifikasi.

Atas keberhasilan ini menjadikan Indonesia resmi diakui oleh GDST sebagai negara pertama di dunia yang memiliki sistem ketertelusuran hasil perikanan berstandar global yang dioperasikan pemerintah.

Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk

Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Machmud menjelaskan, pengakuan ini merupakan hasil konsistensi KKP dalam mengintegrasikan sistem digital untuk memastikan ketertelusuran (traceability) produk perikanan dari hulu hingga hilir. 

Baca juga: Pemerintah Siapkan Calon Pendamping Sertifikasi Halal UMKM Perikanan

“Penerapan standar GDST pada STELINA menunjukkan bahwa Indonesia telah berhasil menerapkan standar global pada sistem ketertelusuran yang kredibel dan akuntabel di sektor kelautan dan perikanan,” ujar Machmud dikutip Selasa (18/11/2025).

Menurutnya, keberhasilan STELINA memenuhi standar GDST menjadi langkah strategis dalam memperkuat akses pasar internasional bagi produk perikanan Indonesia.

Ia menyebut, pasar global kini semakin menuntut transparansi rantai pasok untuk memastikan produk dihasilkan dari praktik penangkapan dan pengolahan yang legal, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.

Baca juga: Udang dan Cakalang Mendominasi Ekspor Perikanan Indonesia

“Melalui STELINA, pelaku usaha dapat membuktikan asal-usul ikan yang diproduksi, termasuk metode penangkapan dan proses pengolahannya. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan pasar internasional terhadap produk perikanan Indonesia,” lanjut Machmud.

Gandeng Mitra Global

Untuk memperkuat tata kelola perikanan, KKP bekerja sama dengan Southeast Asian Fisheries Development Center (SEAFDEC) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menyelenggarakan On-site Training on the Implementation of National Fish Traceability and Logistics Systems (STELINA).

Kegiatan ini sekaligus menunjukkan peran aktif Indonesia dalam mendorong penerapan sistem ketertelusuran perikanan yang terstandar di tingkat regional.

Melalui pelatihan ini, KKP tidak hanya memperkuat kapasitas nasional, tetapi juga berbagi pengalaman dan praktik terbaik kepada negara-negara anggota SEAFDEC lainnya dalam membangun sistem ketertelusuran yang terintegrasi dan selaras dengan standar internasional.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved