Jumat, 7 November 2025

Udang dan Cakalang Mendominasi Ekspor Perikanan Indonesia

Dalam 5 tahun terakhir, ekspor perikanan Indonesia tumbuh rata-rata 3,2 persen per tahun dari sisi nilai dan 3,6 persen per tahun dari sisi volume.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
dok Kementerian Kelautan dan Perikanan
EKSPOR PERIKANAN - Nilai total ekspor perikanan Indonesia naik 6,7 persen selama Januari sampai September 2025 dibandingkan periode yang sama tahun 2024. 

Ringkasan Berita:
  • Kinerja ekspor perikanan nasional mencapai 4,52 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang Januari sampai September 2025.
  • Ekspor perikanan Indonesia tumbuh rata-rata 3,2 persen per tahun dari sisi nilai, dan 3,6 persen per tahun dari sisi volume di 5 tahun ini.
  • Udang menjadi komoditas utama ekspor sepanjang Januari sampai September 2025 disusul tuna dan cakalang.

 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja ekspor perikanan nasional mencapai 4,52 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang Januari sampai September 2025.

Direktur Pemberdayaan Usaha Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Catur Sarwanto mengatakan, total nilai ekspor perikanan ini naik 6,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Dalam lima tahun terakhir, ekspor perikanan Indonesia tumbuh rata-rata 3,2 persen per tahun dari sisi nilai, dan 3,6 persen per tahun dari sisi volume.

"Triwulan 3 ini kita sudah ekspor sebanyak 4,52 miliar dolar AS dan ini kalau dilihat adalah kenaikannya adalah 6,7 persen dari tahun lalu," kata Catur dalam Konferensi Pers di Media Center KKP, Kamis (6/11/2025).

Catur menyatakan, udang menjadi komoditas utama ekspor sepanjang Januari sampai September ini. Udang berkontribusi menyumbang 1,39 miliar dolar AS atau naik 17,2 persen dibandingkan tahun 2024.

Posisi kedua yakni ekspor tuna dan cakalang yang menyumbang sebesar 763,51 juta dolar AS dan naik 2,8 persen dibandingkan tahun 2024. "Tentu dari komoditas bisa sampaikan bahwa udang menjadi komoditas utama," tegas Catur.

Sedangkan negara tujuan ekspor utama yakni Amerika Serikat (AS) sebesar 1,49 miliar dolar AS, negara kedua yakni Tiongkok senilai 812 juta dolar AS dan ASEAN sebesar 711 juta dolar AS.

"Untuk ekspor ke tujuan kita, itu dari Amerika juga ada kenaikan yang cukup menggembirakan juga. Bahwa kita ke Amerika sebesar 1,49 miliar dolar AS atau meningkat 8,4 year on year," tegas Catur.

Catur menegaskan bahwa impor perikanan Indonesia relatif kecil dibandingkan ekspor perikanan RI. Nilainya mencapai 0,46 miliar dolar AS atau sekitar 10,3 persen terhadap nilai ekspor. 

Baca juga: Ekspor Tuna Indonesia Tembus Rp15,2 Triliun di 2023, AS Hingga Timur Tengah Jadi Pelanggan Utama

"Jadi kita masih merupakan negara net eksportir," ungkapnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor RI hingga September 2025 tembus 209,80 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Total nilai ekspor sepanjang Januari hingga September mengalami kenaikan 8,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 194,01 miliar dolar AS.

Baca juga: Pengusaha RI Tetap Bisa Ekspor Udang ke AS Asal Penuhi Sertifikat Bebas Radioaktif

Nilai ekspor non migas tercatat 199,77 miliar dolar AS atau naik 9,57 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar 182,33 miliar dolar AS. Sedangkan nilai ekspor migas senilai 10,03 miliar dolar AS atau turun 14,09 persen dibandingkan tahun 2024 11,68 miliar dolar AS.

Berdasarkan catatan BPS, ekspor industri pengolahan tercatat sebesar 167,86 miliar dolar AS atau naik 17,02 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar 143,44 miliar dolar AS.

Sedangkan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tercatat sebesar 5,19 miliar dolar AS atau naik 34,33 persen dibandingkan 2024 senilai 3,87 miliar dolar AS.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved