Sabtu, 23 Agustus 2025

Doni Monardo Targetkan Indonesia Bebas Covid-19 pada 17 Agustus, LSM Minta Pemerintah Lebih Terukur

Direktur Indonesia Government and Parliament Watch (IGPW), M. Huda Prayoga meminta Doni Monardo untuk lebih terukur.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Jeprima
Suasana vaksinasi Covid-19 massal untuk sejumlah atlet, pelatih, dan tenaga pendukung di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2021). Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan vaksinasi Covid-19 perdana kepada insan olahraga nasional dengan menyasar 820 orang, termasuk atlet, pelatih, dan tenaga pendukung dari 40 cabang olahraga (cabor). Tribunnews/Jeprima 

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pemerintah terus berupaya mengendalikan Covid-19 di Indonesia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengatakan selain vaksinasi pemerintah berupaya menekan jumlah kasus aktif dan kasus meninggal, serta memaksimalkan jumlah kasus sembuh Covid-19.

"Kita bersyukur bahwa jumlah kasus sembuh kita sudah sampai di atas 1 juta dan atau 84% punya target kita 100 persen," ujar Wiku dalam diskusi virtual yang dikutip dari channel YouTube Changeorg, Kamis (18/2/2021).

Wiku mengatakan dalam skala global tren kasus konfirmasi positif Covid-19 terus mengalami penurunan.

Baca juga: Penerapan Strategi Baru Pemerintah Perangi COVID-19 dalam Lomba Kampung Sehat NTB Jilid 2

Baca juga: Rekomendasi Disinfektan dan Hand Sanitizer untuk Cegah Penularan Covid-19

"Menurut global kasus posifif menurun terus kita harus siap dengan berbagai kondisi yang ada di dunia," ujarnya.

Ia menambahkan per 17 Februari kasus aktif sebanyak 162.182 atau 13,04 persen, sementara untuk kasus dunia sebesar 20,65 persen.

Jumlah kasus meninggalnya  kumulatif 33.788 dengan persentasenya 2,72 persen.

"Turun terus sekarang 2,7 persen di dunia 2,2 persen," kata Wiku.

Dinilai Lucu

Merespons hal itu, Direktur Indonesia Government and Parliament Watch (IGPW), M. Huda Prayoga meminta Doni Monardo untuk lebih terukur.

“Sebagai pejabat publik, Pak Doni harusnya lebih terukur dalam menyampaikan target ke publik. Optimis tentu boleh, tapi jangan over, malah memberikan kesan lucu di masyarakat,” kata Huda, Minggu (28/02/2021).

Huda khawatir pernyataan Doni Monardo tersebut malah disalahartikan dan berdampak kurang baik di masyarakat.

“Khawatir masyarakat berpikir bahwa wabah Covid-19 sudah menurun dan bisa dikendalikan, sehingga mereka meremehkan dan melaikan protokol kesahatan (prokes). Tentu ini malah berbahaya,” jelas Huda.

Baca juga: Doni Monardo Targetkan Perayaan 17 Agustus 2021 Indonesia Bisa Bebas Covid-19

Lebih lanjut Huda menilai, target Doni tidak realistis, meskipun program vaksinasi sedang berjalan.

“Tidak realistis, jika dilihat dari jumlah yang telah divaksin, tentu masih jauh dari target dan membutuhkan waktu yang lama. Pemerintah sendiri juga menjelaskan bahwa vaksinasi bukan satu-satunya jalan untuk terbebas dari pandemi Covid-19,” terang Huda.

“Ditambah lagi, jika melihat fenomena belakangan ini yang ramai diperbincangkan tentang pelanggaran prokes, menunjukkan fakta bahwa awareness masyarakat akan penerapan prokes masih kurang, khususnya di luar pulau Jawa,” tukas Huda.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan